Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Datanglah Tuan

11 Desember 2018   12:49 Diperbarui: 11 Desember 2018   12:50 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu bergarang uapkan hasrat
Asa menggelinjangkan ingin sangat
Raup tak bisa akan torehan pena
Melatari buru bagaimana
Menjembatani laksa swara

Puja pada sang bulan
Seretku raih pendaran
Berperih coba naiki tangga
Kaki tertatih berdarah-darah
Terseok merintih parah

Syukurku purnama sedia melirik
Lihat syahwat cariku yang tak bermalu
Setua ini masihlah mau
Tuntut cara agar mampu
Walau harus merayu rayu

Entah apa yang akan tuan buat
Mungkin sekedar kasihan
Atau bahkan mau sungguhan
Raih lambaian tangan
Tangkap nafsu tak terungkap

Sungguh terima kasihku padamu
Nama besar padanya kukulumkan rindu
Sosok jumawa yang tak henti kupuja
Idola hati tiada henti
Menasbihkan nama tanpa bisa mengganti

Janji sang tuan sedia datang
Laksana rindu bulan berkalang
Tak nyana ada di upayakan
Sekedar bertemu muka udzurku
Hanya  ingin dengar tuturku

Inilah kesempatan
Dapatkan ilmu langsung dari sang pujaan
Walau tak ada janji aku bisa beri apa
Hanya hadir sebagai penanda
Betul  dia kurindu puja

Amal tuanku nan agung semogalah
Tercatat tak henti sebagai jariyah
Mewariskan ilmu menulis berjilid jilid
Pada anak negeri yang papa ini
Pada setitik debu yang tak berarti ini

Datanglah duhai jiwa yang gersang
Bawa pula gerombolan jalanan
Agar tuanku tak merasa sendiri
Berjuang datang demi literasi
Memerdekan pikiran dari puritan diri

Kesungguhanku berjanji
Patuhku mengebiri
Takkan tengok kanan kiri
Bila Tuan tandang beri wejangan
Datanglah Tuan

Ngroto, 11122018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun