Tusi adalah pejuang yang kesekian kalinya
Untuk tetap tegar
Merasakan sakitnya
Merasakan pedihnya
Sudah kering air mata
Sekaligus
Merasakan itu sebagai nikmatNya
Yang Maha Pencipta menunjukkan kasihNya
Tusi bukanlah yang pertama kali
Ketika kanker payudara mulai masuk menyatu dengan tubuhnya
Lambat laun tubuh lemah tak berdaya
Rupanya sang kanker telah menyebar
Mengakar ke seluruh jaringan tubuh
Kini  perih duka lara yang kau rasa
Semoga menjadi penggugur dosa
Menjadi jalan menuju syurga Illahi Rabbi
Kau telah ikhlas untuk menghadapNya
Doa-doa selalu mengiringi setiap langkahmu
Dari orang-orang yang mencintaimu
Tusi, selamat jalan sahabat
Anie Tirta, Pulutan  250618
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H