Mohon tunggu...
ani dian
ani dian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hello semuaanyaa , salam kenal nama saya Dian, saya suka membaca baik komik maupun berita dan menonton drama korea dan anime, saya suka berolahraga tapi tidak semuanya hobi saya bisa dikatakan playing badminton...

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Sedotan Bekas untuk Media Pembelajaran Matematika sebagai Bentuk dari Smart Green Campus

31 Oktober 2022   20:50 Diperbarui: 31 Oktober 2022   20:59 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampus merupakan sebuah tempat akademik untuk mencari ilmu dan melakukan pembelajaran, dimana mahasiswa dapat melakukan penelitian dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dipelajari nya. Dengan adanya kampus juga menjadi pemasok utama bagi bangsa dan negara karena dapat membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dan berwawasan luas. 

Smart Green campus berasal dari kata green kampus yang merupakan suatu kesatuan komunitas dalam sebuah perguruan tinggi yang berupaya dalam peningkatan efisiensi energi yang ramah lingkungan dan peningkatan kualitas lingkungan belajar yang sehat dan kondusif secara berkelanjutan. Dalam penerapannya Smart green campus membutuhkan keterlibatan seluruh civitas akademika, yaitu warga kampus. Smart green Campus bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya dan teknologi yang telah ada di lingkungan kampus secara efektif efisien dan ramah lingkungan. Awal mula Smart Green kampus dapat upayakan dengan penanaman pepohonan hijau. Selain itu, Di era saat ini smart green Campus juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan kampus dengan efektif dan efisien serta ramah lingkungan.

UIN Walisongo merupakan universitas Islam di Semarang yang salah satu pembelajarannya menggunakan penerapan Smart Green kampus. Permasalahan lingkungan seiring peningkatan jumlah mahasiswa di universitas Islam negeri Walisongo Semarang yang signifikan dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan alam. Karena semakin bertambah populasinya maka sarana dan prasarana fasilitas di kampus harus di berdayakan seperti pembangunan gedung fakultas dan fasilitas lain dikampus Uin Walisongo Semarang. Berangkat dari permasalahan tersebut muncul lah ide untuk menggunakan sisa-sisa bahan bangunan yang tidak terpakai seperti triplek untuk dapat di daur ulang dan dimanfaatkan untuk berkreativitas yaitu digunakan sebagai media pembelajaran.

Dengan peningkatan mahasiswa UIN tiap tahun juga mengakibatkan kebutuhan akan semakin meluap, begitu pula dengan makanan. Dengan daya konsumsi yang semakin meningkat apalagi dibarengi panas nya kota Semarang yang memicu mahasiswa untuk mengonsumsi minuman untuk meredakan haus mereka. Sebagian besar mereka mengonsumsi minuman yang dijual di sekitar dan dalam kemasan. Hal ini yang menjadi permasalahan utama yaitu sebagai penyumbang sampah plastik di lingkungan sekitar. Seperti beberapa botol plastik dan sedotan.

Peningkatan Sampah plastik tidak bagus bagi lingkungan. Sampah plastik merupakan sampah anorganik yang tidak bisa teruraikan. Perkara sampah plastik yang sudah tidak terpakai seperti sedotan, manakala hanya sekali pakai. Jika dibiarkan dan tidak diolah dengan baik akan mengotori lingkungan sekitarnya dan  hanya menambah permasalahan sampah. Apalagi  sampah seperti Sedotan bekas , yang mana pemakaian habis sekali pakai dan langsung dibuang. Dengan daya kreativitas dan pengelolaan yang baik  sedotan plastik bekas tersebut dapat  di sulap  manjadi sebuah hasil karya yang bermanfaat dan berguna dalam pembelajaran  matematika di kelas. 

Seperti pada gambar tersebut telah dibuktikan bahwa pengunaan media pembelajaran  3D dengan pemanfaatan triplek bekas dan sedotan plastik bekas merupakan penerapan dari smart green Campus. Media tersebut dapat mengurangi terjadinya pencemaran  tanah , air , dan Udara oleh sampah. 

Media 3D tersebut dapat membantu Guru dalam penyampaian materi nya secara visual dan membantu meningkatkan kemapuan afektif dan kognitif siswa dalam pembelajaran disekolah. Media pembelajaran tersebut dapat membantu  Siswa dalam pemahaman Materi Pesamaan Linier Dua Variabel dan membantu mempermudah dalm penyelesaiaan  soal-soal" yang berkaitan dengan materi tersebut. 

Media ini diberi nama LAFABEL. Media pembelajaran Lafabel berbahan dasar tiplek dan sedotan plastik bekas. Tiplek bekas tersebut dibuat sebagai papan dan wadah untuk sedotan. Sedangkan untuk perhitungan pesamaan linier dua variabel menggunakan sedotan nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun