Oleh Syamsul Yakin dan Anida Nurhikmah
Dosen Retorika dan Mahasiswi Jurnalistik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Retorika dakwah digunakan untuk membuat pesan dakwah yang disampaikan atraktif, menarik, dan estetik. Dakwah memerlukan retorika sebagai seni berkomunikasi secara verbal dan nonverbal. Retorika dakwah digunakan agar isi ceramah berbobot, informatif, persuasif, dan rekreatif. Dengan demikian, pesan dakwah seperti akidah, syariah, dan akhlak yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh mad'u.
Retorika dakwah juga digunakan agar dai mempraktikkan pathos, logos, dan ethos dalam berdakwah. Tiga jenis retorika ini memperbaiki performa dai dan berefek positif pada respons khalayak mad'u. Selain itu, retorika dakwah dipandang harus digunakan karena mempertimbangkan khalayak mad'u yang berkembang menjadi mad'u online.
Dalam retorika dakwah, dikenal lima tahapan pidato yang dapat digunakan dalam berdakwah. Dakwah retorika dipahami sebagai dakwah yang isinya hanya retorika semata. Dakwah retorika didedikasikan untuk tujuan tertentu, seperti prestasi politik, pencapaian ekonomi, dan gengsi sosial. Dakwah retorika lebih sebagai alat yang dieksploitasi di tengah gaya bicara yang memukau.
Namun, dakwah retorika harus ditanggalkan dengan beberapa pertimbangan. Pertama, dakwah adalah amanah yang built up dari langit. Menjadikan dakwah sebagai retorika semata menjadikan dakwah kehilangan ruhnya. Kedua, dakwah adalah ibadah ghair mahdhah yang berefek positif bagi manusia di dunia dan akhirat.Â
Untuk itu, siapapun yang berdakwah harus berlandaskan niat yang benar. Dakwah adalah tujuan antara, tujuan yang sebenarnya adalah menggaapi ridha Allah yang dapat memancing rahmat-Nya.
Jadi retorika dakwah berbeda dengan dakwah retorika. Retorika dakwah digunakan untuk membuat dakwah jadi atraktif, informatif, dan berbobot, sedangkan dakwah retorika digunakan untuk tujuan tertentu yang tidak sesuai dengan tujuan dakwah yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H