Mohon tunggu...
anidah tsaqib
anidah tsaqib Mohon Tunggu... -

hanya seorang manusia yg berusaha menjadi hamba terbaik bagi Tuhannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Kewarasan' Orang Gila

3 Mei 2010   07:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:26 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, tahukah apa yang kemudian terjadi...? Keduanya memandang kami dengan tatapan tak bersalah. Mungkin mereka mau berkata;

"Siapa sih kalian?"

Tidak ada raut muka garang dan memaksa dari wajah sang lelaki, tidak ada raut muka ketakutan dari wajah sang wanita.

Sampai kemudian kami kembali lagi ke tempat resepsi dan menemui HANSIP yang bertugas disana, suamiku lalu memberitahuan kejadian itu dan memintanya untuk bertindak. Akhirnya mereka mengusir kedua orang gila itu, bahkan sampai menakuti mereka dengan batu.

Rencana jalan-jalan ke puncak batal. kami memutar arah dan kembali pulang ke bogor. Sementara dalam isak tangis yang tak karuan, berkelebatan dalam pikiranku;

"Memangnya kenapa? Mereka juga manusia, walaupun mereka gila tapi masih punya naluri seksual! Ga ada bedanya dengan kucing. Jika mereka waras pun mungkin mereka juga ingin menggelar akad nikah dan melewati malam zafaf di peraduan yang indah, bukan di pinggir jalan.”


"Harusnya yang kamu lempar dengan batu itu, pasangan WARAS yang berzina di vila-vila mewah di puncak sana! Para wanita WARAS yang sengaja menjajakan diri untuk 'diperkosa' laki-laki WARAS yang berduit! Orang-orang WARAS yang menjual anak gadisnya untuk dikawin-kontrakan! Warga yang WARAS yang menyewakan kamar-kamar untuk berzina! MEREKA yg harusnya kamu lempari batu!!!"

Ternyata peristiwa tadi itu bukan adegan pemerkosaan, tapi penyaluran seksual suka sama suka dari dua orang makhluk hidup. Aku langsung teringat, dulu pun aku pernah melihat seorang wanita yang gila, compang-camping, rambutnya panjang tidak karuan, tapi cantik! Dan yang lebih mengagetkan perutnya buncit karena hamil tua. Perutnya yang buncit menyembul dari bagian bajunya yang robek. Astaghfirullah. ...... apa yang sudah terjadi pada wanita gila itu?


"Biasanya suka ada kan, wanita yang gila pada dimandiin sama tukang becak terus diperkosa!" begitu seorang teman pernah cerita. Merinding membayangkan apa yg menimpa pada wanita gila tadi, wallahu'alam, hanya Allah yang tau.
Masyaallah, sudah begitu bejadkah kehidupan ini?

Mungkin bagi orang yang tersisihkan memimpikan kehidupan keluarga yang hangat adalah suatu keharaman. Hidup tak ubahnya seperti hewan liar di jalanan. Tak digubris, tak dipedulikan. Padahal kucing saja bisa mencuri jika kelaparan, kucing pun tak takut pukulan sapu lidi ketika melangsungkan hajat seksualnya. Karena biar bagaimanapun dia adalah makhluk hidup dengan segala potensinya. Kehilangan akal tak menjadikan orang gila kehilangan naluri seksual, rasa lapar, rasa takut, marah dan sebagainya.

Seharusnya mereka ditampung, diurus, dan disembuhkan oleh negara. Bukannya malah dibiarkan menjalani kehidupan di jalanan. Mengais makanan dari sampah, memenuhi naluri seksual dengan siapa saja, dimana saja! Bahkan kadang menjadi korban pemerkosaan pihak yang tidak bertanggung jawab! Bagaimana jika anak-anak kita yg menjadi korban pelampiasan seksual mereka? Na'udzubillah.

Sementara dalam diri kita semakin tebal rasa tidak peduli, mau peduli pun kita tidak punya kekuasaan apa-apa untuk menolongnya.

Meski sudah cukup jauh dari lokasi TKP, badanku mesih bergetar, mataku masih mengucurkan air mata, sesak rasanya. Segala macam perasaan berkecamuk dalam diri. Mungkin karena aku juga seorang wanita, seorang ibu, sehingga bisa membayangkan bagaimana jika kejadian itu menimpaku.

Ya Allah hari ini, Kau telah memperlihatkan kehidupan ini sudah semakin rusak, kemaksiatan yang seharusnya tidak boleh terjadi malah berlangsung di pinggir jalan raya, di tempat terbuka. Orang-orang semakin tidak peduli. Berikan kami kekuatan untuk mengubah ini semua menjadi lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun