Mohon tunggu...
Yedija Luhur
Yedija Luhur Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer

Based on Jakarta Greater Area i'm a full time photographer, specialized in portrait and company profile. also doing content creation at social media platform, website, and blogging.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mencari Jejak Tuhan

11 Mei 2024   18:17 Diperbarui: 11 Mei 2024   18:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indra ini sangat erat hubungannya dengan "experience" atau pengalaman yang pernah kita alami. Dihubungkan dengan indera lain, menciptakan suatu persepsi tertentu yang bisa saja kita simpulkan "telah menemukan jejak Tuhan".

7 - VESTIBULAR

Ini juga aku tidak menemukan bahasa indonesianya, tapi kurang lebih, adalah kemampuan kita untuk bisa merasakan ruangan. Terletak di telinga bagian dalam. Organ ini, mendeteksi perubahan pada posisi kepala, rotasi, dan percepatan. Dengan memiliki indra yang ini, membantu kita untuk menjaga postur tubuh kita, melakukan aktivitas basic seperti berjalan, berlari, naik sepeda, dll. Jika indra ini terganggu, menyebabkan gejala-gejala seperti pusing, vertigo, dan hilangnya keseimbangan.

-----

7 Indra yang kusebutkan diatas itu adalah yang bisa dideteksi oleh kemampuan manusia dalam teknologi dan berpikir hingga saat ini. Apakah bisa menjamin manusia hanya memiliki 7 jenis indra itu saja? atau belum ditemukan saja indra pendeteksi manusia yang lainnya lagi?

Perpaduan antara 7 indra tadi saja, sudah bisa menghasilkan pengalaman yang sangat kompleks. Jadi akupun percaya setiap dari kita bisa memiliki pengalaman yang sangat unik dan sangat subjektif. Yang meskipun anak kembar, diberikan makanan, pelajaran dan nilai-nilai yang sama, pasti tetap akan memiliki pengalaman yang berbeda, dan semakin berbeda semakin mereka beranjak dewasa.

jadi dengan keterbatasan yang aku miliki, apakah aku masih bisa menyimpulkan kalau "Aku tidak percaya apa yang aku belum pernah lihat, dengar dan rasakan langsung?"

Sepertinya terlalu naif kalau aku hanya menyimpulkan itu saja. Karena aku percaya jika jejak Tuhan hanya bisa ditemukan melalui kombinasi dari panca indera yang kita miliki. Aku juga percaya jikalau Tuhan mudah untuk ditemukan, maka manusia tidak memiliki tujuan hidup lagi.

Justru karena pencarian itu adalah seumur hidup, yang membuat diri kita punya makna setiap harinya.Maka dari itu, yang kupercayai untuk saat ini, adalah Tuhan tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama tertentu, karena Tuhan bukanlah Objek, dan Subjek, tetapi bersifat personal dan ada di diri masing-masing dari kita. Bisa dibilang masing-masing diri kita adalah Tuhan untuk diri kita sendiri. Sesi pembahasan nya menjadi sangat berat sih, tapi mungkin aku mau jabarkan di artikel yang lain lagi tentang pernyataanku diatas. Di sisi lain, seringkali hal tersebut membuat ku "depresi" juga karena masih mempertanyakan statement ku sendiri benar atau salahnya.

Kalau sedikit dikaitkan ke agama ku yaitu kristen, di alkitab sendiri tertulis jika "berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya." Apakah ini berarti percaya tanpa harus mempertanyakan adalah orang yang bahagia? Seakan pikiranku masih tidak bisa menerima hal tersebut karena aku mempertanyakan banyak sekali hal tentang dunia ini.

@Yedijaluhur

2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun