Mohon tunggu...
Yedija Luhur
Yedija Luhur Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer

Based on Jakarta Greater Area i'm a full time photographer, specialized in portrait and company profile. also doing content creation at social media platform, website, and blogging.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mencari Jejak Tuhan

11 Mei 2024   18:17 Diperbarui: 11 Mei 2024   18:20 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.yedijaluhur.com

Aku hidup di sebuah dunia yang tidak nyata. Apa yang aku lihat, apa yang bisa dirasakan oleh indra yang aku miliki semuanya hanyalah ilusi.

Sebuah pernyataan yang terdengar sangat berat dan abstrak. Mencari jejak Tuhan adalah hal yang sangat besar dan banyak menjadi salah satu tujuan dari perjalanan hidup. Cerita ini adalah salah satu perjalananku dalam pencarian Tuhan.

Sama seperti orang-orang lain yang mendapatkan pengalaman Tuhan mereka melalui panca indera yang mereka miliki, akupun mencoba mencari jejak Tuhan melalui pengetahuan, panca indera dan alat yang aku miliki. Dalam analisaku ini, masih banyak sekali pertanyaan yang tidak terjawab dan mungkin tidak akan terjawab sampai kapanpun.

1 - MATA

Seperti yang kita tahu, semua yang bisa kulihat adalah hasil dari ilusi yang dibuat dengan menangkap gelombang elektronik berupa cahaya yang memantul ke mata, ditangkap oleh reseptor tertentu yang diteruskan ke otak untuk diproses lebih lanjut.

Mata kita hanya bisa melihat gelombang elektromagnet antara 380 hingga 750 nanometer. dan itu adalah range yang sangat sempit jika dibandingkan apa yang ada di dunia nyata ini. dibawah 380 Nanometer kita bisa melihat warna inframerah, yang tidak ada satupun orang di dunia ini yang pernah melihatnya dengan mata langsung tanpa bantuan sebuah alat. Dan diatas 750 Nanometer kita bisa melihat warna ultraviolet.

Jadi kenyataan di dunia ini apakah hanya apa yang bisa kita lihat? tentu saja tidak, karena masih banyak gelombang-gelombang disana yang mataku tidak bisa tangkap dengan segala keterbatasanku.

Buktinya, coba kalian lihat device yang sedang kalian pakai buat membaca ini. Pasti memiliki WIFI, dan WIFI itu beroperasi 2.4 Ghz dan 5Ghz sebagian besar. Mata ku tidak bisa melihat gelombang wifi ini, tetapi dengan bantuan alat yang bernama router yang bisa "melihat" gelombang ini, terciptalah wifi.Contoh lainnya yaitu microwave yang kita gunakan untuk menghangatkan makanan, itu beroperasi di 2.45 Ghz. Sebuah gelombang yang tidak bisa dilihat, tetapi bisa dirasakan suatu benda karena bahkan bisa memanaskan air. Terlihat seperti sulap karena air bisa panas dengan sendirinya tanpa sentuhan apapun kecuali gelombang yang bahkan kita tidak bisa lihat.

Keterbatasan setiap mahkluk hidup berbeda-beda, contohnya hewan lebah. Adalah sebuah hewan yang bisa melihat gelombang ultraviolet yang berfungsi untuk melihat putik sari yang ada di dalam bunga. Atau hewan kelelawar yang bisa mendeteksi gelombang infrared, sehingga dia bisa melihat dengan jelas di malam hari dengan sangat minim bahkan tanpa cahaya yang bisa dilihat oleh manusia.

Disini terbukti apa yang bisa aku lihat dengan mata sangatlah sempit. Lalu apa yang terjadi jika aku diberi kemampuan untuk bisa melihat semua spectrum gelombang elektromagnetik? seperti apa bentuk dunia ini? Apakah dengan batasan yang TUhan berikan kepada kita hanya bisa menangkap gelombang tertentu adalah yang terbaik untuk umat manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun