Mohon tunggu...
Yedija Luhur
Yedija Luhur Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer

Based on Jakarta Greater Area i'm a full time photographer, specialized in portrait and company profile. also doing content creation at social media platform, website, and blogging.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"People Created Equal, We Created Inequality"

10 Mei 2024   10:10 Diperbarui: 10 Mei 2024   10:12 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya moral, etika, nilai dan hukum, bersikap subjektif tergantung lokasi dimana kita berada dan budaya yang ada ditempat tersebut.

Ketidaksetaraan antar manusia ini membuat manusia bisa bertahan hidup di kondisi apapun. Karena kita berbeda, justru itu membuat umat manusia tetap hidup sampai saat ini. Bisa melewati berbagai macam bencana, sakit-penyakit, perang, dan masih banyak lagi. Bayangkan kalau kita semua adalah satu spesies yang benar2 equal, kehancuran itu sudah pasti.

Loh kok kalau kita benar2 equal kok adanya kehancuran?

Bayangkan jika semua manusia tidak pernah berkonflik, tidak ada perang, maka populasi manusia menjadi terlalu banyak dan resource di bumi kita mungkin tidak cukup untuk menampung manusia yang sangat banyak. Jika Kita menjadi sama semua dalam biologis maupun psikis, maka dengan adanya satu penyakit, semua manusia akan langsung punah. Jika semua manusia berbahagia, maka apalah arti bahagia itu sendiri? Sebuah pernyataan yang sangat filosofis, tetapi akan menjadi pembahasan yang sangat menarik juga yang akan aku bahas di lain kesempatan.

My Belief on This Take, 

Jadi apa yang seharusnya kita lakukan ?

Aku lebih memilih untuk menyerahkan otoritas kepada alam semesta melakukan tugasnya untuk menyeimbangkan apa yang terjadi di muka bumi ini. Dengan kata lain aku percaya dengan adanya Yin & Yang. Harus ada equality & inequality secara berimbang, yang jahat dan yang baik harus berimbang. Yang kaya dan miskin harus berimbang, Agama dan logika harus berimbang.

Ketika berat di salah satu sisi saja, maka alam semesta yang akan menciptakan sebuah equilibrium baru. Tugas masing-masing individu dari kita adalah menjadi pribadi yang memiliki manner sesuai dengan dimana kita ditempatkan. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Menjadi pribadi setoleran mungkin, menjadi versi terbaik dari diri sendiri dan biarkan alam semesta melakukan tugasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun