Mohon tunggu...
Yedija Luhur
Yedija Luhur Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer

Based on Jakarta Greater Area i'm a full time photographer, specialized in portrait and company profile. also doing content creation at social media platform, website, and blogging.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perdebatan yang Sering Terjadi di Sosial Media

3 Mei 2024   10:00 Diperbarui: 3 Mei 2024   11:00 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Facebook Group Komunitas Audio 

Melihat sebuah meme ini, aku mau berkomentar sesuatu yang sudah pasti komentarku bisa kemana-mana.

Di meme tersebut, terlihat kalau orang awam yang tidak mengerti banyak hal justru bisa menikmati music / apapun itu, dibandingkan orang yang expert (audiophile) yang sampai stress memikirkan detail2 dari sebuah audio / headset. Hal apa yang sekiranya bisa aku tarik kesimpulan dari meme ini?

Jadi di kalangan hobbyist, baik itu audio, camera, drone, apalagi handphone, kalau kita amati banyak sekali terjadi perdebatan. Ada yang mendang-mending, ada yang fans berat dengan salah satu brand, ada juga yang cuma mengamati, ada yang pokoknya bikin keributan tanpa ada logisme disitu, ada yang menggurui, dan masih banyak lagi fenomena lainnya yang bisa kita lihat di forum2 dan kolom komentar sosial media.

Aku akan kasi beberapa contohnya. Misalkan di forum handphone biasanya kita jumpai perdebatan antara android dan Ios, apple dan merk lainnya. Di forum kamera ada yang bilang kamera A lebih bagus dari B, kalau dari brand C pasti jelek, panas dsb.

Sedangkan dalam kenyataannya biasanya professional dan pelaku bisnis justru tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut kalau kalian perhatikan, menurut kalian dimana letak permasalahannya?

Kalau menurutku, perdebatan / debat kusir itu hanya terjadi di kalangan pengamat dan geek saja..

Disini aku mau kasi contoh 4 jenis tipe orang yang ada di sebuah forum/perdebatan :


1. PENGAMAT

Pengamat itu bisa dibilang juga merupakan kritikus karena mereka memiliki banyak pengetahuan, tapi bukan pelaku hobby tersebut, atau bisa saja karena belum pernah experience secara langsung dan dalam jangka waktu tertentu.

Contohnya, misalkan ada pengguna android yang selalu mencela pengguna ios, padahal dia tidak punya iphone dan hanya mendengar banyak cerita2 tentang kejelekan ios. Begitupun sebaliknya. Atau bisa juga mereka banyak sekali mengumpulkan informasi sebuah produk tertentu, banyak sekali mendengar pendapat dari reviewer, tetapi mereka sendiri belum pernah merasakan langsung produk tertentu.

Jumlahnya, pengamat ini paling banyak di sebuah perdebatan, informasi yang mereka tangkap dari para reviewer maupun "denger2" dari teman, atau forum lainnya sangat rawan untuk bias dan sudah tercampur dengan pendapat pribadi mereka sendiri. Tetapi pada intinya, semuanya hanya mendengar saja bukan mengalami.

2. GEEK / ENTHUSIAS

Geek atau Enthusias biasanya memiliki kepekaan tertentu dan mendalam pada suatu topik, dengan ciri biasanya perdebatan yang sangat teknis dan mencari kesempurnaan. Contohnya sangat terlihat di bidang-bidang seperti audio, camera, atau apapun biasanya yang berurusan dengan hobi dan produk tertentu.

Misalkan, di sebuah forum ada yang bertanya tentang headset/IEM merk A tipe 01 bagus gak? Seorang geek mungkin akan menjawab dengan istilah teknis seperti di gambar diatas : kekurangan high frequensi, kabelnya kurang ohm nya lah, dsb.. Hal tersebut bukan berarti jelek, tetapi biasanya yang bisa menangkap dan menjawab balik pernyataan tersebut hanyalah geek lain, atau enthusias lain yang juga kebetulan mendalami hal tersebut.

Dan di posisi ini, biasanya pengamat hanya menjadi seorang yang "Sok Tahu".

Dalam hal tertentu jika seorang Geek juga merupakan pelaku industri, ini adalah hal yang paling langka dalam suatu perdebatan, karena selain mendalami teknisnya, juga mengerti dari sisi industri, produksi, dan managementnya.

3. PROFESSIONAL / PELAKU INDUSTRI

Nah sedangkan kalau untuk professional, mereka jarang sekali berdebat mengenai hal tersebut karena justru mereka yang langsung terjun di industri, jika ditarik dari akar katanya yaitu "profesi" (supaya tidak salah paham dengan amatir-professional).

Mereka paling paham untuk menggunakan alat sesuai dengan apa yang ingin mereka produce karena mereka tahu semua alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Contohnya IOS & Apple memiliki kelebihan kekurangan, android memiliki kelebihan dan kekurangan juga. Sebagai professional developer, mereka ga akan berdebat mana yang lebih baik, karena semua tergantung oleh pesanan klien. Misalkan jika klien meminta apps utk android kan ga mungkin dia pake apple/ios utk develop software nya, begitupun sebaliknya.

Atau kalau di bidang yang aku expert di fotografi. Misalkan, penggunaan jenis lensa, mau itu lensa fix, zoom, tele, wide, macro, fish eye, dll atau bahkan hanya menggunakan HP, semua itu disesuaikan dengan permintaan klien dan apa yang ingin aku hasilkan dari sebuah karya tersebut juga disesuaikan dengan keadaan yang berlangsung pada saat itu. Misalkan jika aku dikasi job untuk foto wildlife, aku pasti akan memilih menggunakan lensa tele. Bukan berarti lensa wide ga bisa untuk wildlife, tapi ada resiko untuk dimakan singa, atau diinjek gajah kalau menggunakan lensa wide. Atau kalau ga mau diinjek gajah, kita bisa foto dari jauh lalu di crop sampai gambarnya pecah. haha

4. ORANG AWAM

Jenis terakhir yang ada dalam sebuah perdebatan adalah orang awam, dan ini adalah yang terbanyak, di dalamnya termasuk silent majority juga. Tipe ini sebenernya paling tidak ambil pusing, karena apapun yang ada dalam perdebatan, tidak berefek ke hidup mereka, mereka hanya orang yang enjoy menggunakan suatu product tanpa tahu alasannya, seperti yang ada didalam gambar diatas.

Mereka ga ambil pusing dengan hal-hal teknis, selama mereka masih enjoy menggunakan product/jasa tersebut. Di sisi lain, yang paling toxic dalam suatu perdebatan adalah orang awam yang tidak memiliki argumen tapi berkomentar, mencela tanpa alasan, memuji tanpa logisme, dan yang memang hanya pure sebagai kompor aja juga ada.

Terlepas itu bukan berarti kita hanya bisa menjadi 1 dari 4 jenis orang tersebut. Bisa saja kita professional tapi juga geek. atau bisa juga di 1 bidang professional, tetapi di bidang lain kita hanya pengamat, dan masih banyak kemungkinan lainnya lagi. Sebagai contoh aku sendiri, jika aku berada dalam sebuah diskusi mengenai fotografi, visual, alat foto yang digunakan, bisa dibilang aku memiliki profesi di bidang tersebut, mempelajari alat tersebut hingga menjadi "geek" dalam hal visual, dan juga sekaligus menjadi pengamat di bidang2 pendukungnya, seperti videografi, foto editing, sedikit tentang AI, dan masih banyak lagi. Mungkin jika tentang politik, aku hanya pure pengamat saja dan juga orang awam. Aku tidak terobsesi dengan politik, dan juga bukan pelaku politik.

Hal tersebut bukan berarti 1 hal lebih baik dari yang lainnya, kecuali yang hanya kompor itu sudah fix toxic kalau dalam perdebatan. Yuk mari bijak dalam suatu perdebatan di sosmed, memposting sesuatu di sosmed dan pintar-pintar untuk menempatkan diri dimana kita berada :)

Tipe yang manakah kamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun