Kala kecil rasa mudah bimbang, ketakutan tumbuh berpegang pada akar halusÂ
Tulang-tulang tak lagi tegak menopang badan, olehnya ia bengkok
Hembus angin memang lembut, namun ia mengikis~ tak menjadikan bengkok kembali tegak
Hatiku takut tumbuh, menghadapi angin yang kian ribut
Tidak menjanjikan lembut...
Usailah waktu
Ciptakan saja kematianku yang dini
Kala besar tak seindah yang ku bayangkan
Angin yang lembut itu kian menyakiti
Pria dengan linggis, gergaji, golok siap memotongku
Namun nenek tua dengan pisau dapurnya siap memasakku
Hidupku selalu menyajikan pilihan, namun bukan pilihan itu, maksudku pilihan kehendakku~mauku!
bagaimana tidak asa telah pupus...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H