kain sutra, hangat...
Baunya masih terjiplak dalam benak,
rupanya masih membekas,Â
lalu Petrichor tiba,
memberi ingatan didukung ruang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!