Virus ini seperti menyerang saluran THT kucing. Aku pun kurang mengerti. Tapi dari pengalamanku, kucing akan malas makan dan minum bahkan jika kucing dipaksakan untuk makan makanan lembek, mereka merasa sangat kesakitan menelan. Suara mereka serak. Ada yang mengalami demam hingga lumpuh sementara.Â
Air liurnya terus keluar dan mengeluarkan bau busuk. Mulutnya penuh dengan sariawan. Telinganya mengeluarkan kotoran basah. Lama lama liurnya berubah menjadi darah. Dan itu semakin menyebabkan kucing menjadi sangat drop. Semakin lama tubuhnya semakin lemah. Nafasnya semakin mengorok dan bisa berujung kematian. Terlebih lagi virus ini menular ke kucing lain.Â
Memisahkan yang sakit dengan yang sehat pun menjadi sesuatu hal yang sudah dimaksimalkan, tetap saja semua kucingku terkena.Â
Membawa semua ke klinik hewan terbentur biaya yang sedang dalam kondisi pandemi. Kami hanya bisa merawat mereka dengan makanan basah khusus, mengelap air liur mereka, membersihkan kandang, sprt air minum, dan membuat mereka senyaman mungkin. Tapi Allah berkata lain. Akhirnya satu per satu mereka pergi.Â
Terpukul dan sangat sedih, mengingat mereka sangat memberikan kenangan dan kesan yang indah untukku. Terkadang sedikit dikatakan alay tapi aku tidak bisa menahan sedih yang dalam karena kehilangan mereka.Â
Kami sudah sangat berusaha memberikan yang terbaik, tapi Allah berkehendak lain. Mereka semua pergi kembali kepada Sang Penciptanya.Â
Sekarang kami sepi lagi. Semoga kalian disana berdo'a untuk kebaikan kami. Dan semoga pengurusan kami selama ini, menjadi amal ibadah kami. Aamiin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H