Mohon tunggu...
aniafiana
aniafiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Embun Senja

22 Desember 2024   11:21 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:21 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal sebuah cerita datang tak kenal, pulang sebagai keluarga.
Embun senja menyatu dengan udara yang menyanyatkan kulit. Berhembus setiap detik terasa begitu sejuk dengan hembusan angin. Berkelak kelok jalan menyusuri setiap langkah. Desa di Dukuhtengah yang terletak di kecamatan Bojong kabupaten Tegal. Disebelah utara bagian Tegal berbatasan langsung dengan Kota Pemalang. Tempat dimana kami akan melakukan salah satu kewajiabn tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Dengan berbekal mps aku serta teman-temanku meliwati jalan yang begitu indah suasannya. Kami akan memulai sebuah kisah dalam perjalanan Kulih Kerja Nyata (KKN) pengalaman yag sangat berharga bagiku juga teman-temanku.
Di hari selasa tanggal 9 Agustus 2024, aku dan teman-teman kelompok KKN yang beranggotaakan 11 orang, dimana 9 perempuan dan 2 laki-laki menggunakan perjalanan dengan sepeda motor berangkat jam 10.00. Barang-barang kami diangkut menggunakan mobil yang kami sewa. Jarak tempuh waktu dari kampus sekitar 2 jam, dalam perjalanan yang kami lakukan tidak terlalu terburu-buru melihat jalan yang berkelok-kelok. Perjalanan dari Purwokerto yang selanjutnya ke Purbalingga melewati D'Las Lembah Asri Serang dengan suasana yang begitu sejuk berbeda sekali dengan Purwokerto. Jalan yang menanjak terus dan berkelok -kelok membuat kami berhati-hati dalam menjalankan kendaraan.  Selanjutnya kami juga melewati Kota Pemalang dan tibalah kami di posko yang sudah kami pilih.
Setelah tiba kami berbincang-bincang sedikit dengan bapak pemilik rumah tentang barang-barang kami. Kami saling merapikan baju-baju serta barang bawaan. Di waktu sore juga pak kades memanggil kami kerumahnya untuk bercengkrama sebentar mengenai hal apa saja yang perlu kami butuhkan. Beliau bercerita tentang Dukuhtengah yang mayoritas penduduknya adalah petani dan memelihara ternak. Dimalam harinya kami begitu kelaperan karena tidak ada yang membawa bekal. Dengan begitu baiknya pemilik rumah mentraktir kami bakso dan kami memasak nasi. Awal permulaan yang begitu hangat yang terjadi di posko.
Hal yang besoknya kita lanjutkan dengan berkeliling desa, suasana yang begitu asri dan indah. Terdapat banyak sekali bunga -bunga bermekaran serta berwarna-warni. Sapaan masyarakat yang begitu ramah juga sopan, merekan antusias menyambut kami melakukan kegiatan serta agenda di sini. Selanjutnya kami menemui semua RT juga RW, terdapat 11 RT jdan 2 RW. Malam harinya kami di ajak oleh salah satu pemuda RT 8 untuk mengikuti kegiatan Karang Taruna. Kami sangat terkejut ternyata di Karang Taruna bukan pemuda-pemuda melaikan bapak-bapak yang masih antusias mengikuti kegiatan Desa. Mereka juga menjelaskan ke kami untuk mengikuti kegiatan 17 agustus untuk menjadi pantia. Panitia inti 17 agustus menjelaskan semua kegitan lomba yang akan di adakan dari lomba voly, bulu tangkis, poco-poco dan puncaknya karnaval.
Keesokan harinya kami melakukan penyerahan KKN kegiatan yang dilakukan oleh Bapak Wildan selaku DPL kami. Di siang harinya kami berjalan-jalan ke Candi yang masyarakat percaya. Selanjutnya kami ke Padepokan Wulan Tumanggal. Tempat tersebut adalah salah satu tempat klasik juga bersejarah di Dukuhtengah dengan adanya agama yang berbeda-beda. Kami begitu antusias berjalan-jalan di tempat-tempat bersejarah di Desa. Sore harinya kami melakukan sedekah bumi. Kegiatan ini dilakukan setiap RT dan kami melakukan di RT 8. Sedekah bumi melambangkan rasa Syukur seorang hamba ke pada Tuhanya atas rejeki yang sudah diberikan berupa hasil bumi. Kegiatan ini dilaksanakan satu tahun sekali oleh Warga Dukuhtengah setiap bulan suro dan dilakukan di titik tengah desa setempat. Kegiatan yang dilakukan dengan berdoa Bersama yang dilanjutkan makan-makan Bersama.
Hari berikutnya kami melakukan visiting sumber mata air. Begitu melimpah dan segar sekali air yang ada di desa ini. Dengan berjalan kaki menyusuri jalan yang lumayan terjal karna kami harus turun hingga ke sumber mata air. Dilanjutkan di sore hari kami di ajak oleh para ibu-ibu fatayat untuk mengikuti kegiatan pengajian rutin jum'at kliwon oleh PR NU Desa Dukuhtengah di RT 11. Dalam kegiatan ini membahas hal yang akan mereka agendakan yaitu sunnat masal yang akan dilakukan pada rabu 17 juli 2024. Banyak sekali kegiatan yang kami lakukan saat kkn.
Mengunjungi serta bersilaturahmi di beberapa TPQ. Di desa ini terdapat 3 TPQ serta satu madrasah. Dengan kedatangan kami mereka begitu antusias dan senang sekali. Anak-anak disini begitu menyukai hal belajar mereka sangat bersemangat saat kami bercerita akan mengajar di TPQ. Kami mengajar di TPQ setiap hari senin, selasa juga rabu. Banyak sekali anak-anak kecil disini yang ingin di ajar oleh para mahasiswa. Ustad dan ustadzah juga merasa terbantu dengan agenda yang kami lakukan.
Tidak hanya melakukan kegiatan yang di desa kami juga berkunjung ke wisata Guci. Wisata Guci merupakan objek wisata yang sangat popuker di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang terkenal dengan pemandian air panasnya. Kami berkunjung di hari minggu suasana perjalananya yang begitu sejuk. Banyak seklai pemandangan bukit-bukit kecil yang begitu menjubkan. Udara yang belom tercemar oleh polusi sangat menambah suasana yang begitu menyejukan. Kami bermandi air yang begitu hangat di badan.
Aku begitu beruntung dan merasa senang karena mendapat teman satu kelompok yang baik serta ramal. Asalnya kami tidak kenal sama sekali tapi memiliki tujuan yang sama hingga takdir mempertemukan kita dalam kegiatan KKN. Hari-hari yang aku serta teman-teman lalui sangatlah berkesan. Dimana kami melakukan kegiatan yang jarang di lakukan di kampus maupun desa kami. Begitu banyak sekali kegiatan yang ada di Dukuhtengah dari kajian agama, budaya serta lain sebagainya. Begitu bnayak kegiatan kami lakukan disni.
Tibalah di hari yang sudah kami sepakati untuk meninggalkan Desa ini. Hati kami begitu tersayat sedih akan hal ini. Kami saling meinta maaf dengan teman satu kelompok. Tumbahan air mata begitu mengalir. Para warga yang tiba-tiba datang ke posko ikut menangis karna kami tidak tau kapan akan berjumpa lagi. Begitu banyak yang mendoakan hal-hal yang baik. Warga yang memeluk kami satu persatu. Perpisahan yang tidak akan pernah terlupakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun