Hasil
Projek drama kolosal "Sang Saka" ini membuktikan bahwa proses pembelajaran berbasis pengalaman mampu menghasilkan pemahaman dan pengalaman yang lebih dalam serta aplikatif bagi siswa. Selain itu, puncak kegiatan pementasan drama memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri dan mereka juga berpatisipasi dalam berbagi pesan penting tentang nasionalisme dan persatuan kepada komunitas sekolah serta masyarakat sekitar. Pada akhirnya, Projek drama kolosal "Sang Saka" ini tidak hanya membentuk siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga melatih siswa untuk berkarakter kuat sebagai warga negara yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keberagaman dan gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui refleksi dan tindak lanjut yang dilakukan oleh siswa, Projek Drama kolosal "Sang Saka" ini memberikan dampak positif, dengan harapan bahwa nilai-nilai kebhinekaan dan nasionalisme yang ditanamkan selama proses pembelajaran dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. Projek Drama kolosal "Sang Saka" ini adalah contoh nyata bagaimana Pendidikan dan pembelajaran dapat menjadi wahana untuk membangun karakter dan memupuk rasa cinta tanah air melalui pendekatan yang kreatif dan inovatif.
Evaluasi
Evaluasi projek drama kolosal "Sang Saka" ini dimulai dari persiapan kegiatan, pelaksanaan dan tahap akhir projek. Evaluasi tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
- Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan Tim Modul Projek mempersiapkan modul sesuai dengan target pencapaian dan mudah dipahami oleh fasilitator dan siswa. Diawal projek, guru sebagai fasilitator masih meraba-raba bentuk projek ini, namun dengan sosialisasi dan pendampingan dari Tim Modul Projek.
- Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tantangan yang dihadapi adalah lamanya durasi projek karena menggunakan sistem reguler, siswa jadi mengalami kebosanan ditengah mengerjakan projek baik itu Latihan maupun pembuatan properti. Namun hal ini dapat diatasi dengan pembelajaran bervariatif dan mendatangkan tokoh ahli untuk memberikan mereka inspirasi tambahan.
- Tahap Akhir Projek
Pada akhir projek tantangan terbesar dari fasilitator adalah penilaian yang kadang tidak terekap, sehingga menyulitkan ditahap akhir. Hal ini diatasi dengan pembutan jadwal laporan yang rutin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H