Mohon tunggu...
NieNie
NieNie Mohon Tunggu... Lainnya - Sekedar Berbagi

Just ordinary and simple

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Toko Sabar

9 Juni 2022   17:21 Diperbarui: 9 Juni 2022   17:27 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itu kenapa melepaskan emosi adalah penting untuk dilakukan. Hal ini bisa menjadi salah satu bentuk fleksibilitas proses menahan diri atau mengendalikan diri. Sehingga pada akhirnya kita bisa menerima dengan rela dan ikhlas. 

Bukankah itu menunjukkan kita mampu menjadi seseorang yang sabar? Dalam hal ini tentunya kita bisa mencoba mencari cara melepaskan emosi dengan metode yang tidak berdampak negatif dan kita mampu mengelola dengan baik. 

Saya cenderung menggunakan istilah "melepaskan emosi" dan tidak menggunakan istilah "mengontrol emosi". Menahan emosi, dengan dalih mengontrol, namun dilakukan tanpa kerelaan dan keikhlasan justru tidak akan mengurangi beban kita dan bisa berdampak lebih jauh.

Melepaskan emosi bukanlah satu-satunya cara untuk menahan diri atau mengendalikan diri. Ada hal-hal lain, bahkan hal yang sehari-hari bisa kita lakukan, yang bisa menjadi faktor pendukung sebuah kesabaran. 

Saya pernah bertemu seorang kolega yang sangat senior di profesinya. Dia tidak pernah terlihat tertekan dengan beban apapun dan apapun tekanan yang dia alami, dia selalu santai dalam menanggapinya. 

Saya pernah bertanya padanya bagaimana dia menghadapi tekanan-tekanan hidupnya, karena saya tahu banyaknya tekanan yang dia hadapi. Dia hanya bilang,"Tertawalah. Jika tidak ada yang lucu di hari itu, maka carilah apa saja yang membuatmu tertawa. Hatimu akan ringan". 

Sungguh manjur, karena beberapa kali saya mencoba, tekanan emosi saya berkurang. Saya menjadi lebih tenang menghadapi situasi yang membutuhkan kesabaran saya walaupun saya jadi harus sibuk mencari dan memilih konten, adegan, bahan bacaan, percakapan, sampai diskusi yang bisa membuat saya tertawa. Paling tidak saya bisa tersenyum lah.

Berkeliling mencari Toko Sabar ini memang perlu energi lho, ha-ha-ha. Belum pun ketemu tokonya, sudah banyak hambatan yang ditemui. Hambatannya ada-ada saja. Entah itu muncul dari diri sendiri atau dari lingkungan. 

Apalagi sekarang jaman semua serba online. Energi untuk mencari Toko Sabar ini akhirnya di tengah jalan sudah habis dan perlu kita isi ulang untuk mendapatkan energi baru.

Tetap positif adalah salah satu sumber energi. Tidak susah mendapatkannya, namun biasanya banyak gangguannya karena kita perlu fokus untuk bisa tetap positif. Jadi bisakah kita tetap positif supaya tidak kehabisan energi?

Pastinya Toko Sabar ini tidak akan ketemu di peta yang sama antara satu orang dengan orang lainnya. Kita masing-masing perlu mencari dimana letak toko ini. Atau bisa juga dicari lewat salah satu cabangnya saja dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun