Mohon tunggu...
NieNie
NieNie Mohon Tunggu... Lainnya - Sekedar Berbagi

Just ordinary and simple

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengelola Rasa Iri

13 Mei 2022   15:59 Diperbarui: 13 Mei 2022   16:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture from savoteur.com 

Merasa iri adalah wajar. Bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan dengan berbagai alasan. Bahkan yang tadinya kita tidak terpikirkan akan iri, eh karena satu dan lain hal, tiba-tiba muncul perasaan "ah seandainya saja saya bisa seperti itu...".

Bisa juga karena di awalnya kita mencoba membandingkan sesuatu, yang kemudian berakhir dengan merasa iri terhadap sesuatu lainnya.

Kita bisa memiliki perasaan iri dalam bentuk yang berbeda, level yang berbeda dan pola yang berbeda. Rasa iri bisa terjadi dalam berbagai segmen kehidupan seperti karir, pekerjaan, pertemanan, pergaulan, "status" sosial, material dan berbagai hal lainnya.

Memiliki rasa iri bisa mengarah ke hal negatif apabila kita memelihara perasaan ini yang kemudian menjadi emosi. Namun merasa iri bisa menjadi hal positif ketika kita mampu mengelola dan mengarahkannya.

Untuk mampu mengelola rasa iri akan sangat bergantung pada diri kita sendiri, termasuk pengaruhnya terhadap orang sekitar kita dan lingkungan kita.

Mampu menghilangkan rasa iri adalah ideal. Tidak semua orang lahir dengan kondisi hati yang ideal atau kemampuan yang bisa menuju hal yang ideal. Itu sebabnya salah satu hal mendasar yang perlu kita ketahui adalah penyebab rasa iri yang kita miliki. Cobalah untuk bisa berteman dengan logika kita, selain berteman dengan hati kita.

Kedua sisi logika dan hati ini penting untuk keseimbangan. Nah, bagaimana kalau salah satunya, apakah logika atau hati, sedang tidak bisa diajak bekerjasama?

Kalau demikian, akan baik sekali jika diawali sebelumnya dengan menenangkan diri dan tidak melakukan atau membuat keputusan apapun.

Biasanya sih, emosi sering muncul di awal, apalagi jika kita sudah terlanjur merasa iri tanpa alasan.  Umumnya kita sering bertemu dengan nasehat untuk bersyukur agar tidak selalu merasa iri. Ini memang cara yang paling jitu walaupun terkadang tidak semudah itu untuk menyingkirkan perasaan iri.

Ini jika kita mau jujur lho ya..ha..ha.. Itu kenapa menurut saya, ada baiknya kita memiliki kemampuan untuk mengelola perasaan iri, yang bisa menjadi wujud dari tindakan bersyukur kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun