Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan kejutan. Melalui Jejaring sosial Facebook, saya mendapat kiriman beberapa lembar foto tiga belas tahun yang lalu. Di mana, saya sendiri tidak memilikinya barang satu lembar pun.
Yap, foto-foto saya ketika masih masa- masa culun binti lugu. Hahaha, apa yang terfikir setelah itu. Aneh. Senang. Tertawa. Gaya rambutnya. Warna kulitnya. Cara pakaiannya. Sendal plastik yang kala itu masih ngetren-ngetrennya. Oh My God. Seperti sebuah keajaiban. Ternyata saya pernah ada dalam masa-masa seperti itu.
Kemudian berfikir, duh enaknya ketika itu. Masa di mana saya masih berusia belasan. Belum ada beban apapun untuk difikirkan.  Ketika foto itu di ambil, ekspresi juga masih datar-datar saja. Zamannya itu, rasanya belum ada  istilah gaulnya narsis-narsisan kayak sekarang.  Kalau foto itu saya lihat pas tiga belas tahun yang lalu, mungkin kesannya akan biasa saja. Tetapi, ketika saya melihatnya sekarang. Sungguh rasanya sangat berbeda. Apalagi, jika kelak foto tersebut saya perlihatkan kepada anak keturunan saya.
Nah, dari sinilah saya jadi semakin menyukai foto. Membuat hal sekecil apapun yang kita alami menjadi lebih special. Kita pernah berada pada masa itu. Kita dulu pernah ke sana. Kita pernah mengunjungi tempat itu. Banyak kenangan yang kita tinggalkan pada tempat itu.
Banyak hal yang akan kita ingat nanti.  Banyak cerita yang akan kembali kita gali melalui memori yang mungkin sudah mengabur.  Saya pernah mencobanya, ketika saya merasa  sangat penat; melihat foto lama adalah solusinya. Mengingat kembali kejadian lama. Mengulang kebahagiaan yang ada di dalamnya.  Kecuali satu, jangan simpan foto mantan Anda. Dampaknya akan sangat lain dari saran saya. Bukannya mengulang kebahagiaan, malah nyesek membuat makan jadi tak enak saja.  Hahaha khusus ini adalah pengalaman pribadi. ^____*
Jadi, simpan baik-baik foto yang pernah Anda abadikan. Ada banyak kebahagiaan yang tersimpan di dalamnya. Dan Anda akan mengulang kebahagiaan yang sama melalui foto-foto tersebut suatu saat nanti. Yuuuk, ah. Kelamaan curhatnya ya. Hihhihi. Kita jalan-jalan dulu ya ^___^
[caption id="attachment_180161" align="aligncenter" width="512" caption="Sudut pantai yang melingkar. Banyak tawa yang pernah kita tinggalkan di sana. Tai Mei Tuk."][/caption]
[caption id="attachment_180164" align="aligncenter" width="384" caption="Bersepeda. Dulu itu adalah hal biasa yang setiap hari kita lakukan. Tapi di sini, setiap kayuhan roda-roda itu adalah sebuah kenangan yang patut kita ulang."]
[caption id="attachment_180166" align="aligncenter" width="512" caption="Memburu senja di garis Pantai Tuen Mun. Satu tahun yang lalu."]
Silahkan klik Weekly Photo Challenge 3 (Garis) untuk melihat karya-karya Kampretos lainnya.
Suka motret? Gabung yuk, di grup Kampret.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H