Ada jejak lusuh yang tertinggal di balik awan hujan
Langkahnya amat gontai termakan sapuan kenyataan
Lorong demi lorong ia lalui meski sulit tertahan keraguan
Namun juangnya tak gentar meski tulangnya rapuh termakan jaman
Hari itu ia bagikan keberkahan untuk ilalang
Hari itu ia lantunkan nyanyian kemenangan
Hari itu ia sempurnakan ombak yang menantang
Namun hatinya terus berdebar tak kala manusia tak jua sayang
Kabar gembira tak menyurutkan mereka untuk berdamai
Gemuruh kesakitan tak juga bisa menggugah hati mereka yang semakin lalai
Bertambah saja kesusahan warisan masa lalu terbuai
Lagi-lagi ia tak menyerah meski hidup sudah digulung badai
Kini biarlah jejak itu tertinggal di lorong waktu sang pemberani
Biarlah jejak itu menghunus hati nurani
Biarlah jejak itu menjadi warisan bumi hingga tak berpenghuni
Karena jejak itu ada atas kejahatan tirani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H