Â
Genderang sadis menghantam kuas alam
Mendaratkan buah jiwa yang terkapar awam
Menjeritlah alunan sesak napas terbungkam
Teriris sanubari nan jatuh tenggelam
Bombardir saraf yang perlahan hangus
Mengalirkan siasat desas-desus
Dewasa kini hanyalah tempat yang halus
Bagaikan ratapan makhluk yang terbungkusÂ
Iba kini meratapi kesukaran
Menghadapi alasan yang penuh kemungkaran
Merajut dahaga dalam sebuah keingkaran
Berjuang melawan jiwa busuk yang berkeliaran
Hancur pasti melihat jatuhnya bangsawan hati
Menyayat harapan sang belati
Menjerat kaum yang terjangkiti
Dengan harapan kesukaran terlewati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H