Salam cintaku kepadamu wahai sang pujangga hati
Yang sudah mendidikku dengan penuh teliti
Yang tak pernah meminta untuk aku ganti
Hingga aku menjadi seorang pemimpin sejati
Keringatmu yang terus bercucuran tanpa henti
Yang menyebarkan aroma seharum melati
Karena engkau tak pernah berhenti memupuk kami dengan empati
Sehingga kami tumbuh menjadi penuh simpati
Kini aku sudah lama tidak berbakti
Karena aku tengah sibuk mengamati
Namun engkau tak pernah kecewa meskipun aku cuti
Dapat kupastikan surga kebaikan menanti
Aku akan terus selalu menaati
Karena aku tak sanggup bila harus melompati
Kasih dirimu selalu terpancar ketika menasihati
Aku akan tancapkan di relung hati sampai mati