Menurut Psychology Today, sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan gangguan mental lebih sering terjadi pada wanita.Gangguan mental itu sendiri banyak jenisnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, gangguan mental terdiri dari berbagai masalah dengan gejala yang berbeda-beda.Namun, mereka umumnya dicirikan oleh beberapa kombinasi pemikiran abnormal, emosi, perilaku, dan hubungan dengan orang lain.Baik pria maupun wanita sama-sama berpotensi untuk alami gangguan mental
Menurut Dr Theresina Rina Yunita Jenis Permasalahan kesehatan mental yang biasa dialami wanita ialah :
1.Depresi
Depresi adalah gangguan kejiwaan yang membuat seseorang merasa sangat sedih hingga berada di titik terendahnya. Orang yang depresi sering merasa putus asa, kehilangan motivasi, dan tidak semangat menjalankan aktivitas sehari-hari. Menurut penelitian, wanita 75 persen lebih rentan mengalami depresi daripada priaSelain dipengaruhi oleh faktor hormonal, hal tersebut juga turut disebabkan oleh faktor lingkungan. Misalnya, tuntutan bahwa wanita bekerja juga harus menjadi ibu rumah tangga dan mengasuh anak di rumah. Depresi dapat bertambah buruk apabila tidak segera ditangani. Bahkan, tak jarang beberapa wanita merasa bahwa hidup sudah tidak ada gunanya lagi dan berujung dengan keinginan mengakhiri hidup.
2. Gangguan Cemas
Penelitian kembali mengatakan, wanita 60 persen lebih mungkin untuk mengalami kecemasan. Kondisi gangguan cemas sering ditemukan ketika wanita berusia 35--59 tahun. Menurut American Psychological Association's Journal of Abnormal Psychology, hal tersebut terjadi karena wanita cenderung memendam emosi yang dirasakan dibandingkan langsung meluapkannya.
Seseorang yang mengalami gangguan cemas akan mengalami gejala seperti khawatir berlebihan, gelisah, ketakutan, sulit berkonsentrasi dan berpikir jernih. Beberapa wanita juga menjadi sangat waspada serta sulit tertidur pada malam hari.
 3. Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)
PTSD merupakan gangguan jiwa yang dapat terjadi usai mengalami kejadian traumatis. Misalnya saja, setelah mengalami pelecehan seksual, perang, serangan teroris, atau kecelakaan berat.
Dibanding pria, wanita 10 persen lebih mungkin untuk mengalami gangguan stres pascatrauma atau PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Sebab, beberapa pemicu seperti pelecehan seksual, lebih banyak dialami oleh wanita.
Gangguan jiwa ini dapat membuat wanita sulit menjalani aktivitas normal di masyarakat. Antara lain, seperti kurangnya kebersihan pribadi, gangguan perilaku, gangguan ingatan, gangguan konsentrasi, serta gangguan kontrol impuls.