[caption caption="reversi / koleksi pribadi"][/caption]
[Senjakala Kompasiana] Pilih ber-Kompasiana Error Apa Pilih Main Internet Reversi
Mengapa pilih ber-kompasiana error ?
Mengapa pilih kembali main internet reversi ?
Menurut KBBI kosa kata “pilih” atau “memilih” didefinisikan sebagai berikut :
memilih/me·mi·lih/
1. Menentukan (mengambil dan sebagainya) sesuatu yang dianggap sesuai dengan kesukaan (selera dan sebagainya)
2. Mencari atau memisah-misahkan mana yang baik (besar, kecil, dan sebagainya)
Dari definisi tersebut kita mengambil dua poin, “sesuai selera” dan “mana yang baik”.
Jika dikaitkan dengan judul tulisannya, maka ada pilihan selera dan mana yang baiknya.
Baik berarti tidak buruk, tidak jelek dan tentu saja bukan “error”, kalaupun “error” dimasukkan saja kedalam “ketidak baikan” maka itu artinya “error” bukanlah sebagai “PILIHAN”, beresss, solved.
So what getto loh ??!
Ya sudah, tinggalkan itu pembahasan yang “error”, karena “error” hanyalah milik admin Kompasiana….. ammpppyyyuuuuuuuuunnn den bagoes ngadimennnnn, huehuehue
Serempet “sikit” masalah kinerja, ahh….
Kalau masalah kinerja, tanyakan saja kepada Pak Jokowi yang ahlinya, karena menurut Pak Jokowi, kerja itu harus dicek, dikontrol, diawasi, dievaluasi, dimonitor, dan memiliki target.
Jadi kata Pak Jokowi kerja itu memerlukan itu semua, jangankan yang mega proyek, yang hanya proyek sederhana saja memerlukan itu semua, agar kinerjanya maksimal dan membuahkan hasil yang baik. Titik, cathet…
Istilah kerennya Pak Jokowi, jangan heran kalau saya mengunjungi proyek jalan tol di sumatra enam kali, karena...
jika saya mengunjungi proyek itu sebanyak enam kali, dan dapat bisikan-bisikan baik dari masyarakat dan pekerjanya, maka secara otomatis menterinya juga pasti akan mengunjungi minimal 12 kali, dan siklus berantainya maka dirjennya juga akan mengunjungi 24 kali, dst dst dst…..
Inilah kehebatannya Pak Jokowi, dan nggak usah dibandingin dengan Pak mantan (SBY) nanti malah mbuat “twitt” baru, kalau kasus hambalang itu bukan salah profesionalitas cek & kontrol, tapi itu murni karena kasus korupsi, wkwkwkwkwkwwkkkkk….. dagh mleber melebar kemana-mana dahhhhh…..
Dah tinggalkan yang “error” “error” “errorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr”.
Mari kita main "Internet Reversi" saja.
Internet reversi adalah sebuah permainan papan di komputer/PC/Laptop. Bentuknya mirip seperti permainan papan catur yang biasa dimainkan kompasianer akun Mbahmu Peyang alias Hulk2000.
Bentuk ukuran kotaknya 8 x 8, alias 8 kotak vertikal dan 8 kotak horisontal, jadi jumlahnya 64.
Bentuk bidaknya hanya bulat.
Warna bidaknya hanya dua jenis seperti dalam catur, yaitu hitam dan putih.
Cara bermainnya mirip dengan “catur jawa” (klo pernah main catur kampung ala Jawa), yakni membuat persilangan cross, baik horisontal, vertikal ataupun diagonal. Dan dimainkan oleh dua orang pemain.
Permainan ada tiga opsi level skill, yaitu : beginner, intermediate, expert.
Permainan ini membutuhkan sambungan internet.
Internet reversi sebenarnya merupakan default basic games internet bawaan Windows XP, namun jika kita saat ini sudah menggunakan Windows 7, maka ada trik dan caranya agar kita tetap bisa main “internet reversi” ini.
Cara dan triknya sudah banyak dikupas di internet, silahkan googling jika tertarik.
Lantas apa yang bisa kita mainkan ?
Permainan ini dimulai dengan cara mencari musuh/lawan main (find), kita hanya bisa “find”, dan secara acak permainan ini akan mencarikan musuh, dan musuh yang tampil pasti dari suatu negara.
Ada banyak negara yang sering saya hadapi dalam permainan ini, diantaranya : Rusia, Inggris, Jepang, Jerman, Greek, Arab, China, Finisia, Perancis, Hungaria, Israel, Italia, Portugis, Spanyol, Turki, Slovenia, Slovakia, Korea, Belanda, Thailan, dst.
Saya mulai bermain game ini sejak lebih dari lima tahun yang lalu. Pada awalnya saya suka main “internet hearts” yang juga sama jenis dan bentuk permainannya, yaitu jenis basic games internet bawaan Windows XP, tapi yang ini bentuk permainannya berupa kartu yang mirip permainan kartu “remi” dan juga membutuhkan empat orang pemain. Seperti gambar dibawah ini :
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
Sebenarnya permainan “internet hearts” juga sangat asyik, namun kelemahanya, jika kita sering menang dan sulit dikalahkan, terkadang dan sangat sering sekali ketemu pemain lawan yang meninggalkan permainan ditengah-tengah permainan, jika tanda-tanda kekalahan didepan mata atau dia merasa ketemu kita lagi dan kalah terus-menerus. Maka permainan ini akan kurang seru karena real lawan kita sudah kabur (meninggalkan permainan) dan pastinya akan tergantikan oleh “auto komputer” yang lebih enteng untuk dikalahkan. oleh karenanya saya tinggalkan.
Kalau di “internet reversi” unsur “kecewa” seperti pada permainan “internet hearts” tidaklah terlalu terasa, karena yang main adalah kita sendiri dengan satu lawan, jika lawan “kabur” otomatis permainan berakhir, dan kita find musuh baru.
Sepanjang saya main permainan ini, negara yang selalu menghindari berhadapan dengan saya atau kabur dari saya (karena tidak pernah bisa mengalahkan, atau seringnya kalah daripada menangnya), adalah pemain-pemain dari negara-negara ini : Belanda, Thailand, Korea, Slovakia.
Dan ada satu keanehan lagi, sepanjang lebih dari 5 tahun bermain game ini, saya tidak pernah ketemu dengan musuh dari negara ini : Amerika, Australia, Malaysia, Singapura, Mesir, Argentina, dan bahkan tak pernah ketemu dengan Indonesia sekali pun. Entah mereka yang jarang main ataukah software pendeteksian IP negaranya yang ngawur, hehehe
Sungguh aneh, tapi tetep mengasyikkan kalau sudah bermain, jika dibandingkan ngadepin “error”nya Kompasiana, tentu lebih “PILIH” main game “Internet Reversi”.
Berikut aku capturkan permainan melawan negara-negara yang biasa saya KO Keok kalah kaing-kaing ndlosorrr, huehuehuehue…….
1. Lawan Arab
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
2. Lawan Cina
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
3. Lawan Inggris
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
4. Lawan Finisia
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
5. Lawan Perancis
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
6. Lawan Jerman
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
7. Lawan Greek
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
8. Lawan Israel
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
9. Lawan Italia
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
10. Lawan Jepang
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
11. Lawan portugis
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
12. Lawan Rusia
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
13. Lawan Slovenia
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
14. Lawan Spanyol
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
15. Lawan Turki
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
16. Lawan Polish
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
Dan berikut ini contoh pemain yang ngambek nggak mau melanjutkan permainan (diam saja/quit) karena tanda-tanda pasti kalahnya sudah didepan matanya, huehuehue…. #ternyata yang bisa ngambek bukan Kompasiana dan Pak SBY saja, hahahahahahahaha
Lawan Hongaria
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
Lawan Inggris
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
Lawan Cina
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
Lawan Arab
[caption caption="reversi / koleksi pribadi"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI