Mohon tunggu...
AAA^NhuSss
AAA^NhuSss Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[100Puisi] Mereka Bilang Aku Monyet

22 Februari 2016   15:07 Diperbarui: 23 Februari 2016   11:59 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="https://ngonoo.com/engine/wp-content/uploads/2014/04/Monyet-Makan-Pisang.jpg"][/caption] 


Mereka bilang aku monyet

----------------------------------------------------------------

Di pasar aku bawa setandan pisang kepok kuning

Berjajar berhimpit lapak sayur polowijo di emper teras kios

Pisang-pisang “bungkik” mengkerut, buat makan apa ?

Mereka bilang aku monyet.

 

Di terminal aku kejar angkot desa jurusan pasar “kopeng”

Berdesak ayam dan bakul beradu pantat

“Bundelan” tangkai petai dan jengkol berebut bangku tempat duduk

Terpaksa kaki manjat asal nempel, dan tangan bergelayut daripada tertinggal

Mereka bilang aku monyet

 

Di waktu pemilu pilihan presiden yang lewat

Bersuara nyaring, itu calon presiden bergaris darah partai terlarang

Aku berbisik, kamu belum tidur sudah bangun bermimpi ?

Suara mendehem, hmmm… aku semakin berteriak,

tidak ada dikolom kamus besar bahasa, pati tentara dipensiun dini kecuali mati bin sakit

Mereka bilang aku monyet

 

Di kompasiana tempat berkumpul penulis dan pembaca hebat, hangat, heboh, habul, hasrat

Gelintir yang lugu menyebut “kompas mania” karena saking tingginya, lupa gelar strata sarjananya

Bingung, munyer, linglung…. Entah apalagi. Admin tersandung “oyot mimang” lupa jalan pulang

Laiknya kolom komentar…. Kolom HL, NT, Terpopuler, TDG, GRESS,

….. kolom…. Kolom…. Kolom-koloman…. Dan, kolom “obrolan”

Berjubel, antrian, gerombolan, barisan pengantri bantuan beras era pak beye

Berdesis, berbisik, berdesah, berdecak, berdehem, berdengus, bersiul, bercici-cuit…..

……………. arisan RT, RW, arisan ibu-ibu, warakawuri, arisan darma wanito (mboten wanito limo udo sedoyo)

Mereka bilang aku monyet

 

======================================
: ANhus ANhas ANhis
: Gelap gulita mendung tebal menjelang runtuh hujan, Pinggir Kota Solo
: 22-02-2016.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun