Mohon tunggu...
Anhar Putra Iswanto
Anhar Putra Iswanto Mohon Tunggu... -

Menikmati Kopi dan Buku di Tepi Kota Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketangkasan Mengelola Perubahan: Meraih Tujaun Untuk Masa Depan

4 April 2018   14:44 Diperbarui: 4 April 2018   14:59 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya baru selesai membaca bukunya Rhenald Kasali "Agility: Bukan Singa yang Mengembik"(2017). Judul buku ini menohok. Mana mungkin ada singa yang bermental seperti kambing. Dibuka dengan ungkapan diplomat Prancis Charles Maurie de Talleyrand "Seratus Kambing yang dipimpin seekor singa akan jauh lebih berbahaya ketimbang seratus singa yang dipimpin seekor kambing".

Saya memang suka sekali membaca bukunya Profesor yang mendirikan Rumah Perubahan ini. selain memberikan motivasi hidup yang besar, Rhenald Kasali memiliki kemampuan menggerakkan bahkan "memaksa" saya untuk melakukan perubahan ketimbang motivator yang ada di televise-televisi.

Membaca buku ini, dan buku Rhenald Kasali lainnya, saya memahami betul bahwa tidak ada yang dapat kita lakukan untuk meraih kesuksesan selain dengan melakukan perubahan. Kita tidak bisa meraih kesuksesan apapun kecuali dengan perubahan. Banyak yang berbicara, bahwa sukses harus dimulai dari kerja keras, banting tulang, pergi kerja pagi pulang petang. Lalu tidur pulas. Besok paginya mengulang hal yang sama. Selalu begitu sepanjang hidupnya.

Kita terperosok pada doktrin kerja time is money. Lalu kita berfikir kesuksesannya Bill Gates pendiri Microsoft atau Bill Rancic host The Apprentice dikarenakan kemampuannya untuk mengatur waktu menkjadi uang. Padahal tidak! Yang mereka lakukan memahami perubahan-perubahan dalam bisnisnya dan mendorongnya menjadi kekuatan ekonomi yang baru. Mereka membaca setiap pola perubahan yang ada.

Memahami agility-nya Guru Besar Universitas Indonesia ini saya berkesimpulan untuk sukses kita hanya perlu perubahan!Ya, perubahan.

Strategi Bertahan

Perubahan seperti apa yang dimaksud Rhenald Kasali, mari kita diskusikan bersama. Dalam bukunya Let's Change!" (2014) Rhenald Kasali mengutip pernyataan bernas dari penggagas teori evoluasi manusia Charles Darwin (1809-1882) "bukan yang terkuat yang mampu bertahan, melainkan yang paling adaptif dalam merespons perubahan".

Kebenaran teori klasik dalam bidang bilogi ini rupanya juga diyakini terjadi dalam bidang menajemen, sosial dan budaya. Sehingga banyak para CEO perusahaan mulai mengembangkan bisnisnya dengan cara mengelola perubahan. 

Mari kita lihat satu fakta. Revolsui dalam bidang tekonologi memang mencengangkan. Pada awal tahun 2000-an, hampir dipastikan semua tangan memegang telephone NOKIA dengan segala jenisnya. Sekarang, Stephen Elop pemilik Nokia mengatakan "Kami tidak melakukan kesalahan ap pun; tiba-tiba kami kalah dan punah".

Lihat berapa banyak ponsel Nokia yang anda temukan ditoko handphone saat ini. semuanya telah berganti android. Nokia tidak melakukan kesalahan, tapi terlambat merespons perubahan. Hal yang sama terjadi pada Motorolla, dan Blacberry. Mereka bubar karena gempuran yang begitu cepat, sementara perubahan yang mereka lakukan lamban.

Mari kita perhatikan jasa transportasi. Zaman dahulu anda akan melihat angkutan kota berjejeran di tengah kota menunggu penumpang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun