Mohon tunggu...
Angy Sonia
Angy Sonia Mohon Tunggu... -

pemerhati sosial literary Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Emak Ingin Naik Haji

7 Desember 2010   22:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mak ingin kubawa kau pada rumah mimpimu yang dari dalamnya terpancar keindahan Ilahi dan berjuta tanda kebesaran-Nya Tapi Mak tanganku terlalu lemah dan daya yang kupunya seperti hembusan angin melintas celah batu karang Mak rumah mimpimu entah kapan kupersembahkan tapi ia selalu ada dalam doaku *** Mak menatap jendela yang menghadap rumah Juragan Haji. Mak menatap mimpinya, mimpi yang diketahui sulit terjangkau tapi menancap kuat pada asa, hingga berani menjadikannya suatu keinginan. Mak membayangkan berjalan kaki demi menemui Allah di rumahNya. Mak ingin melihat megahnya Mesjid yang katanya berlimpah cahaya lampu. "Mak pengen naik haji, Zein..pengen banget." "Kapan ya, Zein..." Kata-kata yang dihindari Zein, namun akhirnya terdengar lirih dari perempuan yang belum sanggup dibahagiakannya. Zein terpuruk dan merasa gagal, hingga nekat. Keinginannya cuma fokus, "bisa membuat Emak menjadi tamu Allah, pergi haji!" Zein, layaknya semua anak di dunia, sangat ingin membahagiakan Emaknya. Seperti juga curhat-curhatanya dalam buku. Sudah bisa disaksikan dalam film berjudul sama saat ini. *** Saya jadi berpikir dengan keras sambil menahan sesak dan air mata yang mendesak. Sungguh, sejauh apa sudah sebahagia apakah beliau ketika pergi? Sejauh mana langkah saya mampu membawa senyuman Emak ke Mekah? Saya sungguh tidak tahu, yang saya tahu Emak masih menabung dan keinginananya? *** tercerahkan setelah membaca kisahnya di buku. Dibalik itu semua, Mak.. sungguh, tidak ada sekalipun keinginan untuk mengeluarkan airmata agar tidak jatuh berkali-kali, semakin deras ketika nonton film Emak Ingin Naik Haji..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun