Mohon tunggu...
Tonny Anggoro Wibisono
Tonny Anggoro Wibisono Mohon Tunggu... -

Pemula yang sedang belajar hobi menulis di blog kompasiana, bermimpi bisa menjadi seorang blogger penulis artikel blog, buku, motivator, seperti omjay :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Gubernur Jokowi Dianggap 'Klenik'

15 November 2013   15:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:08 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klenik (di dalam bahasa Jawa) adalah sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirahasiakan untuk umum.

Dalam kultur Jawa ada ilmu yang disebut ilmu tua. Yaitu, ilmu yang diajarkan kepada mereka yang sudah matang dalam kesadarannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak disalahgunakan, atau disalahartikan. Ilmu yang demikian ini adalah klenik.

Ilmu Klenik adalah Pengetahuan yang menjelaskan hal-hal yang gaib (Sumber id.wikipedia,org).

Baca, informasi pejabat menggunakan klenik agar bisa dipilih menduduki posisi jabatan  yang diinginkan. Eh tiba-tiba nama Gubernur Jokowi dianggap  menggunakan klenik oleh JJ Rizal, karena mengunjungi makam Sultan Fatahillah pada saat sebelum pilkada DKI Jakarta 2012.

Apa benar Jokowi Klenik? Yang tahu hanya Jokowi dan Tuhan Yang Maha Esa.. semuanya tergantung dari niat Jokowi, bagaimana niat Jokowi ketika mendatangi Makam Sultan Fatahillah apakah ada maksud tertentu agar bisa memenangkan Pilkada DKI Jakarta pada waktu itu.

Siapa yang menyuruh Jokowi mendatangi Makam Sultan Fatahillah? Untuk memperoleh dukungan Saat itu? Yang mengetahui hanya Tuhan Yang Maha Esa dan Jokowi..

Budaya klenik memang sudah ada sejak dulu... jadi jangan heran siapa pun pasti pernah mengalami klenik kecuali yang tidak kenal sama klenik.. :)

Jadi apa masalah Jokowi dianggap klenik, sedangkan yang bersangkutan sama sekali tidak merasa klenik.

Saya juga menganggap. Jokowi tidak klenik. Bagaimana dengan penilaian Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun