Mohon tunggu...
Politik

Bila 2019 Jokowi vs Gatot, Gatot Bisa Menang (43,1%), Tergantung Jusuf Kalla

20 April 2018   14:45 Diperbarui: 20 April 2018   15:26 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tentu saja ini hanya sebuah prediksi. Dan sesuai dengan kata pada judul disebut sebagai Bila.

Sebelumnya 2 minggu yang lalu saya membuat artikel dengan judul :" Besar Peluang Prabowo memberikan tiketnya pada Gatot Nurmantyo untuk menantang Jokowi di 2019".

Dalam artikel itu saya sebutkan (menduga kuat) bahwa Prabowo sedang down mentalnya untuk persiapan Pilpres 2019.  Bagaimanapun juga diatas kertas Jokowi jauh lebih unggul dari dirinya. Di sisi lain biaya kampanye yang harus dipersiapkan Prabowo sangat besar dan bisa mencapai angka Trilyunan Rupiah.

Berhitung peluang menang dari Jokowi yang tipis. Apa mungkin Prabowo berani mempertaruhkan biaya kampanye Pilpres 2019 yang besar itu?  Sementara biaya Pilpres 2014 kemarin dugaan saya belumlah (jauhlah) dari kembali modal.

Prabowo sendiri mempunyai kehebatan sebagai King Maker Politik. Ahok dan Anies adalah buah karya Prabowo dimana di tangan  Prabowo keduanya berhasil menjadi Rising Star.  Dan tidak tertutup kemungkinan Prabowo akan melakukan hal yang sama kepada Gatot Nurmantyo.

Meskipun saat ini Gerindra, PKS, PAN dan kubu pro oposisi terlihat mempertontonkan ke public bahwa mereka benar-benar serius mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2019 berikut berkali-kali mengatakan ke public bahwa tidak aka nada poros ketiga, saya sendiri belum yakin hal itu. Bisa saja itu strategi  kubu pro Oposisi untuk merancang strategi sebenarnya. Malah saya tetap berpikir peluang kubu tersebut menukar Prabowo dengan Gatot masih besar.

Nah bila kita berandai-andai yang terjadi di Pilpres 2019 adalah Duel antara Jokowi Versus Gatot, maka mungkin survey dari Median bisa menjadi  patokan awal untuk memprediksi kekuatan masing-masing kontestan.  Median sendiri masih saya anggap layak dipercaya hasil surveynya. Lagipula saat-saat ini memang belum saatnya mereka (para lembaga survey) mempermainkan angka-angka survey.

Saya berasumsi kuat Survey Median yang terakhir ini memang Real angkanya.  Survey dilakukan di periode 24 Maret -- 6 April 2018. Dan beginilah hasilnya :

1.Joko Widodo : 36,2%
2. Prabowo Subianto : 20,4%
3. Gatot Nurmantyo: 7,0%
4. Jusuf Kalla: 4,3%
5. Anies Baswedan: 2,0%
6. Muhaimin Iskandar: 1,9%
7. Agus Harimurti Yudhoyono : 1,8%
8. Anis Matta: 1,7%
9. Hary Tanoesoedibjo: 1,6%
10. TGB Zainul Majdi: 1,5%

Nah dari  angka-angka Survey tersebut, saya membuat asumsi awal bahwa Prabowo akan memberikan tiketnya pada Gatot Nurmantyo. Dengan logika tersebut maka  Voter Prabowo  (Angka Elektabilitas) akan pindah pilihannya pada Gatot Nurmantyo.  Begitu pula dengan Angka Elektabiltas Anis Matta dan lainnya.

BERAPA BANYAK SEBENARNYA MASYARAKAT  KITA YANG INGIN  TAHUN 2019 GANTI PRESIDEN?

Sebenarnya mengacu pada hasil survey tersebut, BISA DISIMPULKAN mayoritas rakyat memang menghendaki GANTI PRESIDEN pada tahun 2019. Ingat loh, itu bukan kata saya tetapi kata survey. Hahahaha.

Lihatlah angka-angka Survey tersebut, Jokowi hanya punya pendukung murni sebesar 36,2%. Sisanya yaitu sebesar 63,8 %  akan memilih Calon Presiden yang lain. Dengan demikian logikanya, kalau memang ada pilihan yang lebih baik dari Jokowi, mereka akan mengganti Presidennya.

Dengan kondisi tersebut diatas maka secara logika, sebenarnya buat siapapun  orangnya kalau memang dia mampu mencuri perhatian rakyat saat ini  dan dia punya kapasitas, maka dia punya peluang untuk mengalahkan Jokowi. Jadi jangan pernah berpikir Jokowi tidak mampu dikalahkan di Pilpres 2019.

BERAPA BESAR PELUANG GATOT NURMANTYO  MAMPU MERAUP SUARA DARI BUKAN PENDUKUNG JOKOWI?

Dari hasil Survey diatas bisa kita kelompokkan menjadi 2 buah kubu. Kubu Pro Jokowi dan kubu Bukan Pro Jokowi. Dengan demikian kita mudah memprediksi kira-kira Gatot Nurmantyo bisa mendapat bonus tambahan suara dari mana saja.

Dari  angka-angka survey diatas, total angka elektabilitas survey adalah :  78,4%. Yang tidak menjawab Survey sebesar 21,6%. Angka 21,6% itu tidak akan berpengaruh kepada 2 Calon yang akan bertarung. Kalaupun mereka masuk maka hampir dipastikan masuknya sesuai proporsi elektabiltas dari masing-masing 2 calon.

Masyarakat yang pasti (kemungkinan besar)  tidak akan memilih Jokowi di Pilpres 2019 adalah :  simpatisan-simpatisan dari Gerindra, PKS, mayoritas PAN, mayoritas Demokrat, Mayoritas kalangan Islam dan lainnya.

Masyarakat itu kalau kita refleksikan mereka akan memilih figure-figur seperti dalam survey diatas yaitu : Prabowo,  Gatot Nurmantyo, Anis Matta,  Agus Yudhoyono,  Anies Baswedan,  Harry Tanoe dan  TGB Zainul Madji.

Sementara pendukung Jokowi kemungkinan besar akan mendapat limpahan suara dari koalisi PDIP seperti PKB  dan lainnya. Dengan  begitu suara Jokowi pasti akan ditambah dengan angka Elektabilitas Muhaimin Iskandar dan lainnya.

Bila hanya menghitung kemungkinan terbesar maka dicapai  kondisi seperti ini :

1.Suara Gatot Nurmantyo mendapat limpahan dari pendukung Prabowo ditambah lagi pendukung Anis Matta, pendukung AHY, pendukung Anies Baswedan, pendukung Hary Tanoe dan pendukung TGB Zainul Madji maka totalnya adalah 36%.

2.Sementara suara Jokowi bila dihitung ditambah angka elektabilitas Muhaimin Iskandar akan menghasilkan angka 38,1%.

Disini ada angka Elektabilitas yang saya ragu untuk ditambahkan pada Gatot atau Jokowi.  Yaitu suara pendukung murni Jusuf Kalla sebesar  4,3%.

Dengan begitu, bila pada saat menjelang Pilpres 2019 digelar dan bila yang bertarung adalah Jokowi Vs Gatot, maka bila Jusuf Kalla lebih pro ke Gatot Nurmantyo maka kemungkinan besar Gatot Nurmantyo akan mampu mengalahkan Jokowi.

Angka Final Elektabilitas berdasarkan Survey Median diatas dan diolah dengan analisa mana Pro Jokowi dan mana Pro Bukan Jokowi maka didapat angka-angka sebagai  berkut :

Jokowi 38,1%  Vs Gatot Nurmantyo 43,1%.

Done.

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun