Mohon tunggu...
Politik

Demi Ahok dan PDIP, Akhirnya Jokowi Mau Bertemu dengan SBY

9 Maret 2017   14:05 Diperbarui: 11 Maret 2017   08:00 2812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau boleh jujur, sebenarnya saya itu paling benci dengan orang yang suka Nyinyir atau orang yang hanya berani ngomongin orang di belakang orangnya.  Kalau ibu-ibu yang begitu sih wajar kali ya. Tapi ada laki-laki yang udah tuek masih juga suka nyinyir gitu, ya sangat memalukan. Kenapa gak ngomong jelas aja kalau mengkritik akoh atau lainnya.  Ora wani opo?

Nah di Kompasiana ini ada beberapa penulis yang begitu. Mereka itulah yang suka bikin akoh syebeelll beud dah. Hahahahaha.

Nah kali ini gua balas dah. Mereka kan penggemar buta Jokowi, jadi  gua nyinyirin Jokowi  aja deh. Supaya mereka sakit hati. Hohohohohooooo

Yaps kawan, barusan saya nonton TV One (saya udah nggak berani nonton TV sebelah). Nah disitu ada Breaking News yang sangat mengejutkan bagaikan peristiwa Gempa Bumi. Terkejut akoh melihat kamera menyorot Jokowi dan SBY bertemu. Weleh weleh… Mimpi apa Jokowi semalam sehingga mau ketemu dengan SBY?

Peristiwa ini sungguh jauh di luar dugaan semua orang.  Tidak mungkin tidak ada sesuatu yang menyebabkannya. Pasti ada. Kalau Jokowi mau ketemu dengan SBY seharusnya itu sudah terjadi 2 tahun yang lalu. Begiulah logikanya. Ada sesuatu yang selama ini menghalang-halangi Jokowi untuk bertemu dengan SBY.

Nah begitu tadi melihat Jokowi bertemu SBY,maka analisa sepintas saya mengatakan bahwa ini ada hubungannya dengan Ahok. Ini ada hubungannya dengan kepentingan PDIP. Dan ini ada hubungannya dengan kepentingan Pilgub DKI 2017.

Kenapa bisa menyimpulkan seperti itu?

Karena memang ada rahasia besar antara Jokowi dengan Ahok yang maaf kata mungkin sampai Kiamat pun tidak akan diketahui orang. Serem kan? Haha.

Sudah berkali-kali terjadi, Demi Ahok Jokowi mau melakukan apa saja.  Menyebut kesalahan Ahok sebagai Diskresi, Memecat Rizal Ramli, memboncengkan Ahok di Mobill RI1 dan lain-lain sebagainya.  Pokoknya yang aneh-aneh dah.

Jadi sepertinya memang pertemuan Jokowi dengan SBY hari ini tidak lepas  dari kepentingan Ahok dan PDIP.  Kenapa bisa berdua begitu digandeng? Karena baik Ahok dan PDIP sudah sangat berambisi untuk menang di Pilgub DKI 2017.

Sayangnya saat ini mental  keduanya, baik Ahok dan PDIP seluruhnya sedang Down. Diatas kertas, Trend Elektabilitas Anies Baswedan meningkat sementara untuk Ahok dalam keadaan Stuck alias mentoks.

PDIP dan Ahok sedang panic hebat. Diatas kertas nyata-nyata para Konstituen dari partai-partai pendukung AHY di Putaran Pertama lebih cenderung ke Anies daripada Ahok.

Ahok sangat terancam terjungkal di Pilgub DKI 2017.  Dan PDIP dipastikan menangis Bombay kalau Pilgub DKI 2017 ini akhirnya lolos dari genggaman mereka setelah mereka jadi Pecundang Telak di Pilgub Banten.

Seminggu yang lalu, para Elit PDIP sibuk mengeluarkan statement yang lucu-lucu.  3 orang Top Elit PDIP mengeluarkan statmen yang aneh-aneh.  Mereka 3 orang inilah yang paling dipercaya Megawati.

Pertama, Sekjen Hasto Kristanto mengatakan dirinya optimis partai-partai pendukung AHY akan mendukung Ahok karena platform  partainya sama dengan PDIP. Hahahah darimana judulnya bisa begitu?

Kedua, Ketua Fraksi PDIP di DPR Hendrawan Supratikno mengatakan PDIP akan berjuang merebut “Kue Besar” di Pilgub DKI 2017. Dia menjelaskan Kue Besar itu adalah suara pemilih AHY yang 17% dan Jumlah Golput yang 21%. Hahahahaa. Bagaimana cara dia menghitung 17% tidak termasuk Golput? Hahahaha. Ancurrr..

Dan yang ketiga Charles Honoris. Dia inilah sejatinya  Ketua Tim Pemenangan Ahok. Dia yang merancang semuanya sejak awal. Dia orangnya lah yang bisa meyakinkan Megawati agar memilih Ahok sebagai Cagub DKI 2017 dari PDIP.

Charles Honoris dua hari yang lalu mengatakan  Seluruh Kepala Daerah yang berasal dari PDIP akan dikerahkan semua untuk memenangkan Ahok dalam Pilgub DKI 2017. Hahahaha. Ini pernyataan panic dan lucu.  Sampai segitunya mau mengerahkan segala cara.

Ya sebagai rakyat ya kita merasa aneh, memangnya semua Kepala Daerah yang berasal dari PDIP tidak punya tugas utama? Mereka kan harus memimpin daerahnya setiap saat dan mempertanggung-jawabkannya.  Masa mereka harus ngurusin Pilgub DKI dan meninggalkan Tugas Utama mereka? Hahahaha.

Nah begitulah kepanikan-kepanikan yang terjadi di PDIP dan Ahok.  Dan sekarang bagaimana caranya agar bisa menambah dukungan ekstra ordinary (buset bahasanya). Pokoknya menambah dukungan yang Ruaarr Biasa itu bagaimana caranya.

Salah satunya adalah “merayu” SBY. Ini memang solusi cerdas. Hahahaha.

Setelah berhasil “menghancurkan” SBY pada putaran pertama Pilgub DKI 2017 , kelihatannya PDIP ingin “menebus dosa-dosanya”  dengan meminta Jokowi untuk menemui SBY. Itu dugaan saya. Baru dugaan saja yah. Jangan dibilang saya menuduh. Hahahahaha.

Begicuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun