PDIP dan Ahok sedang panic hebat. Diatas kertas nyata-nyata para Konstituen dari partai-partai pendukung AHY di Putaran Pertama lebih cenderung ke Anies daripada Ahok.
Ahok sangat terancam terjungkal di Pilgub DKI 2017. Dan PDIP dipastikan menangis Bombay kalau Pilgub DKI 2017 ini akhirnya lolos dari genggaman mereka setelah mereka jadi Pecundang Telak di Pilgub Banten.
Seminggu yang lalu, para Elit PDIP sibuk mengeluarkan statement yang lucu-lucu. 3 orang Top Elit PDIP mengeluarkan statmen yang aneh-aneh. Mereka 3 orang inilah yang paling dipercaya Megawati.
Pertama, Sekjen Hasto Kristanto mengatakan dirinya optimis partai-partai pendukung AHY akan mendukung Ahok karena platform partainya sama dengan PDIP. Hahahah darimana judulnya bisa begitu?
Kedua, Ketua Fraksi PDIP di DPR Hendrawan Supratikno mengatakan PDIP akan berjuang merebut “Kue Besar” di Pilgub DKI 2017. Dia menjelaskan Kue Besar itu adalah suara pemilih AHY yang 17% dan Jumlah Golput yang 21%. Hahahahaa. Bagaimana cara dia menghitung 17% tidak termasuk Golput? Hahahaha. Ancurrr..
Dan yang ketiga Charles Honoris. Dia inilah sejatinya Ketua Tim Pemenangan Ahok. Dia yang merancang semuanya sejak awal. Dia orangnya lah yang bisa meyakinkan Megawati agar memilih Ahok sebagai Cagub DKI 2017 dari PDIP.
Charles Honoris dua hari yang lalu mengatakan Seluruh Kepala Daerah yang berasal dari PDIP akan dikerahkan semua untuk memenangkan Ahok dalam Pilgub DKI 2017. Hahahaha. Ini pernyataan panic dan lucu. Sampai segitunya mau mengerahkan segala cara.
Ya sebagai rakyat ya kita merasa aneh, memangnya semua Kepala Daerah yang berasal dari PDIP tidak punya tugas utama? Mereka kan harus memimpin daerahnya setiap saat dan mempertanggung-jawabkannya. Masa mereka harus ngurusin Pilgub DKI dan meninggalkan Tugas Utama mereka? Hahahaha.
Nah begitulah kepanikan-kepanikan yang terjadi di PDIP dan Ahok. Dan sekarang bagaimana caranya agar bisa menambah dukungan ekstra ordinary (buset bahasanya). Pokoknya menambah dukungan yang Ruaarr Biasa itu bagaimana caranya.
Salah satunya adalah “merayu” SBY. Ini memang solusi cerdas. Hahahaha.
Setelah berhasil “menghancurkan” SBY pada putaran pertama Pilgub DKI 2017 , kelihatannya PDIP ingin “menebus dosa-dosanya” dengan meminta Jokowi untuk menemui SBY. Itu dugaan saya. Baru dugaan saja yah. Jangan dibilang saya menuduh. Hahahahaha.