Kalau saya tidak sedang sibuk dengan kerjaan, Kompasiana jadi tempat menyenangkan buat saya. Iseng browsing berita di media online, ketemu 1 berita menarik lalu merenung 5 menit dan mengetik 10 menit, jadilah sebuah artikel yang bisa dibaca 100 orang lebih. Hahahaha. Apalagi artikel yang bisa menggoda pasukan Culun. Seru bingit melihat mereka berkomentar. Hahahaha.
Jadi tadi saya browsing berita online, ada kabar Ahok baru saja meresmikan RPTRA yang disponsori PT. Nestle. Dan dalam sambutannya ternyata Ahok merayu PT.Nestle itu hebat dan punya produk-produk yang mengakar ke konsumen. Lalu Ahok iseng nyeletuk , kalau dirinya sudah pensiun, boleh dong jadi Komisaris PT. Nestle.
Wah rupanya jabatan Komisaris perusahaan-perusahaan seperti ini juga sangat menarik buat Ahok.
Bercanda atau tidak bercanda, ucapan Ahok menjajakan dirinya untuk menjadi Komisaris PT. Nestle itu sebenarnya menyiratkan banyak hal.
Yang pertama, saat ini semua orang bisa melihat bahwa Ahok memang sudah kehilangan percaya dirinya untuk memenangkan Pilgub DKI 2017. Ahok sudah pasrah aja. Dia sudah amat sangat bergantung pada PDIP dan Golkar, bagaimana cara partai-partai itu bertarung di Pilgub DKI putaran kedua.
Buat Ahok bisa menang itu anugrah, tetapi kalau memang kalah ya sudah memang musibah.
Musibah disini maksudnya adalah kemungkinan besar Ahok akan dipenjara atas kasus Penistaan Agama selama setahun lebih. Setelah itu Kasus Sumber Waras dibuka kembali dan Ahok mungkin berlayar lagi untuk kedua kalinya.
Nah bila selesai berlayar, tentu harus dipikirkan apa yang nanti bisa dilakukan pada saat itu.
Jadi Presiden? Ah itu mah mimpi di siang bolong. Jadi Ketua KPK? Wkwkwkwkwk. Darimana jurusannya bisa berpeluang ke situ?
Jadi menteri? Menteri apa ya? Punya keahlian apa selain bersihin got-got Jakarta? Hihihihi. Kidding.
Nggak mungkinlah jadi menteri. Ahok tidak punya level sama sekali kesitu.
Yang paling cocok setelah selesai berlayar untuk Ahok ya itu tadi. Menjadi Komisaris Perusahaan Besar.
Kerja gampang, tinggal duduk-duduk saja di ruangan ac dan terima gaji puluhan juta.
Tapi apakah setelah Ahok 2 kali berlayar, kondisinya masih sama? Masih populerkah dia?
Jangan-jangan dia nanti seperti Antasari Azhar saat ini yang tidak punya apa-apa dan jadi “Jongos” pihak tertentu?
Siapa yang tau ya? Hahahaha.
Begicuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H