Mohon tunggu...
Politik

Bisa Jadi Tanggal 15 Februari Akan Menjadi "Neraka" untuk PDIP

10 Februari 2017   16:18 Diperbarui: 10 Februari 2017   16:33 3211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang bilang saat ini negeri ini adalah milik PDIP. Amat sangat berkuasa katanya. Hehehehe.

Sekitar 14 menteri /pejabat setingkat menteri yang ada di kabinet Jokowi berasal dari PDIP dan para sekondannya. PDIP juga sedang berusaha merubah UU KPK dan UU Pemilu.  Saya tidak perlu cerita soal UU KPK yang ingin dirubah PDIP. Sudah tahu semua.  Sementara UU Pemilu oleh PDIP ingin dinaikan ambang batas (tresholdnya) sehingga nanti yang boleh mengusung capres hanyalah partai-partai besar.

Begitulah yang dilihat masyarakat luas dari PDIP.

Di sisi  lain saat ini PDIP berseteru hebat dengan banyak kalangan Islam. PDIP malah terkesan mati-matian membela Ahok yang tercatat sudah 2 kali menyakiti umat Islam.  Al-Maidah dan Ma’ruf Amin adalah bukti arogansi Ahok terhadap yang berkaitan dengan umat Islam.

Sayangnya oleh PDIP, Ahok dibela mati-matian.  FPI “diserang” PDIP, cyber army Ahok dan PDIP juga “menyerang” MUI dan para Ulama. Masyarakat melihat jelas hal itu.

Dan ketika masyarakat luas sudah  ILFIL pada PDIP dipastikan mereka akan “menghukum” PDIP. Bagaimana caranya?

Caranya gampang.  Jangan pilih jagoan-jagoan PDIP di Pilkada 2017.  Gampang kan? Hahahaha.

Sekarang kita lihat Elektabilitas dari Jago PDIP di Pilgub DKI dan Elektabilitas dari jago PDIP di Pilgub Banten.  Kedua Cagub yang diusung PDIP untuk Pilgub DKI dan Pilgub Banten adalah sama-sama Incumbent.

Sayangnya dari Survey Elektabiltas terakhir, baik untuk Pilgub DKI dan Pilgub Banten, Cagub  yang didukung oleh PDIP yang kedua-duanya Petahana  ternyata Elektabilitasnya malah kalah dari para penantangnya.

Ahok kalah dari Anies Baswedan, Rano Karno kalah dari Wahidin.  Ini adalah tanda-tanda yang buruk bagi PDIP.

Seandainya benar terjadi pada tanggal 15 Februari nanti, kedua Jago PDIP tersebut rontok ataupun kalah telak, maka bisa dikatakan masyarakat luas telah berhasil “menghukum” PDIP, sang Penguasa.

Begicuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun