Mohon tunggu...
Politik

Mengapa Massa BisaTahu Persis SBY Sedang Ada di Rumah Kuningan?

7 Februari 2017   07:16 Diperbarui: 7 Februari 2017   08:38 3427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negeri ini memang sebenarnya sedang hancur. Lihatlah di berita-berita media, setiap hari selalu saja ada orang-orang politik yang melaporkan kubu lawannya ke polisi. Tidak boleh sama sekali ada satu kata yang salah di kubu lawan. Satu kata salah itu artinya akan ada satu laporan baru ke polisi. Begitu terus yang terjadi sehingga rakyat luas sangat muak melihatnya.

Sejarah Dunia mencatat umumnya negeri yang dilanda kehancuran itu selalu diakibatkan oleh para penguasanya yang berebut kekuasaan.

Yang paling sering terjadi adalah Pihak yang sedang Berkuasa memiliki ketakutan besar bahwa kekuasaannya akan direbut orang.  Biasanya merekalah yang karena ketakutannya itu lalu mencurigai siapapun juga yang terlihat memiliki potensi  untuk menjadi besar sehingga suatu saat akan menjadi pesaingnnya.

Penguasa yang rakus cenderung akan menjadi  Fasis dan Otoriter. Kekuasaan yang dimilikinya terasa kurang. Ingin dan ingin lebih berkuasa lagi.  otorisasi pada apparat dan militer digunakan mereka untuk menghancurkan lawan-lawan mereka.  Itulah yang sering terjadi dan telah dicatat oleh Sejarah Dunia.

Siapa yang harus paling bertanggung-jawab bila suatu negeri hancur, tentunya merekalah yang saat itu sedang berkuasa. Masa iya rakyatnya yang harus bertanggung jawab?

Camkan itu baik-baik, kawan.

KETIKA MANTAN PENGUASA DIGUNJING DAN DIHUJAT

Pertanyaan anak-anak kepada orang tuanya : Bolehkah kita menghujat mantan pemimpin kita karena sewaktu dia memimpin ada kesalahan-kesalahan yang dia buat sementara di sisi lain sebenarnya ada juga dia melakukan beberapa kebaikan?

Saya tidak akan menjawabnya karena setiap orang akan berbeda cara menjawabnya.

Yang penting bagi saya adalah mendidik anak-anak saya agar mereka menjadi orang yang tahu berterima kasih pada orang lain. Yang penting bagi saya adalah anak-anak saya tahu bahwa setiap orang punya kelemahan dan punya kelebihan sehingga mereka akan paham bagaimana cara menghormati setiap orang.

Anak-anak yang tidak dididik dengan baik cenderung menjadi Kasar dan mudah mengumpat. Setelah dewasa mereka cenderung mudah menemukan kesalahan orang lain dan melupakan kebaikannya. Mereka agresif untuk menghujat orang dan menganggap itu suatu kewajaran.

Indonesia adalah negara beradab. Masyarakat Indonesia aslinya bukanlah masyarakat penghujat.

Indonesia negara damai dengan anugrah berbagai perbedaan. Dan kedamaian ini akan rusak bila ada sebagaian masyarakat yang berubah menjadi masyarakat penghujat dan gampang terprovokasi.

BAGAIMANA MUNGKIN MANTAN PRESIDEN KITA BISA DISERANG GEROMBOLAN MAHASISWA?

Percayakah anda bahwa telah terjadi  peristiwa dimana  300 an orang mahasiswa menyerang mantan presiden kita?

Mahasiswa menyerang (menggruduk) rumah mantan Presiden?  Mahasiswa apa itu ya?

Rasanya tidak pernah ada Mahasiswa yang punya pikiran menyerang mantan Presidennya.  Mahasiswa itu orang-orang yang terdidik orang tuanya. Mereka bisa kuliah karena orang tuanya mendidiknya dan berharap mereka jadi orang pintar.

Mahasiswa demo BBM naik dan menduduki gedung DPRD, itu wajar.  Mahasiswa merusak kampusnya karena Rektor menaikkan uang semester, itu umum.  Tapi kalau sampai ada mahasiswa yang tiba-tiba  menyerang  mantan Presiden ya itu benar-benar sangat aneh.  Itu mah bukan Mahasiswa. Itu mah gerombolan pengangguran yang dibayar untuk menyerang musuh politik  dari suatu pihak.

SBY Diserang. Rumahnya digruduk 300 an orang. Kira-kira siapa yang mungkin menyerangnya?

Jawabannya sederhana.Pasti musuh Politik dari SBY.

Siapa musuh politik SBY? Ya  nggak tahu saya. Pikir aja sendiri mereka kira-kira siapa. Hehehehe.

APAKAH SBY YANG HARUS PALING BERTANGGUNG-JAWAB ATAS KASUS ANTASARI?

Seminggu yang lalu saya membaca beberapa artikel dari kalangan tertentu. Mereka nyata-nyata menyalahkan SBY atas apa yang terjadi dengan Antasari Azhar. Menurut mereka SBY lah yang paling bertanggung-jawab untuk itu.

Waktu itu tahun 2009. Masyarakat Indonesia tahu bahwa Antasari Azhar telah dikriminalisasi oleh lawan politiknya. Siapa lawan politknya? SBY? Yang benar saja, kalau menuduh seperti itu. Jangan sampai anda jadi orang Oon yang kena provokasi murahan.

Antasari itu dikriminalisasi oleh mereka-mereka yang menguasai Kejaksaan dan Kepolisian. Pada waktu itu Antasari sempat memenjarakan beberapa Jaksa dan Polisi. Kemungkinan besar merekalah yang membalas dendam. Dan SBY yang menjadi Presiden memang tidak dalam posisi mampu untuk mengintervensinya.  Kasus itu sampai sekarang dikenal dengan nama Cicak Vs Buaya Jilid 1.

Sekarang kita bicara tentang Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Apakah mereka dikriminalisasi?

Yang jelas Kasus AS dan BW dikenal orang dengan Cicak Vs Buaya Jilid 3. Itu artinya AS dan BW memang dikriminalisasi.  Lalu siapa yang mengkriminalisasi AS dan BW? Apakah itu Jokowi  yang sedang jadi Presiden. Ah ngawur itu. Mana mungkin Jokowi yang mengkriminalisasi AS dan BW.

Ada pihak berkuasa yang mengkriminalisasi AS dan BW. Dan Presiden Jokowi memang tidak dalam kapasitas mampu mengendalikannya. Dan itulah yang terjadi dengan SBY.  Hanya orang-orang oon yang gampang terprovokasilah yang menyalahkan SBY atas apa yang terjadi dengan Antasari Azhar.

KOK BISA YA MASSA PENGGRUDUK SBY ITU TAHU PERSIS BAHWA SAAT ITU SBY SEDANG ADA DI RUMAHNYA YANG BERLOKASI DI KUNINGAN JAKARTA?

SBY itu mantan Presiden. Rumahnya ada 3 kalau tidak salah. SBY juga sering bepergian ke mana-mana termasuk ke luar negeri.

Nah kemarin kejadiannya ada 300 an orang massa penggruduk datang ke rumah SBY yang dikuningan. Bagaimana mungkin mereka tahu persis bahwa saat itu SBY sedang berada di rumah yang di Kuningan?  

Ya nggak tau. Analisa aja sendiri. Pikir aja sendiri. Heu heu heu…

Dan pertanyaan itu sebenarnya sama dengan pertanyaan berikut :

Kok bisa ya pengacarara Ahok tahu persis bahwa pada tanggal 7 Oktober 2016 SBY telah menelpon KH Ma’ruf Amin tepat pada pukul 10.16?

Siapa yang tahu yaaa? Hayo ngaku siapa yang tau! hehehehe

Begicuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun