Mohon tunggu...
Politik

Seharusnya Bila Rizieq Jadi TSK itu Bukan Karena Balas Dendam

22 Januari 2017   02:53 Diperbarui: 22 Januari 2017   03:43 2219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita semua ingat pada awal tahun 2015 yang lalu,  negeri ini benar-benar terguncang akibat perseteruan hebat antara Polri dengan KPK menyusul penetapan Tersangka Budi Gunawan oleh KPK.

Pada saat itu karena berstatus Tersangka, Budi Gunawan akhirnya ditentang masyarakat luas dan gagal menjadi Kapolri. Padahal Budi Gunawan dikenal sangat akrab dengan Megawati maupun PDIP, Partai pemenang pemilu.

Mungkin pada saat itu oleh PDIP dan partai-partai pendukung pemerintah, Budi Gunawan sudah diplot untuk menjadi Kapolri. Sayangnya akibat status TSK nya Jokowi batal mengangkat Budi Gunawan sebagai Kapolri karena diprotes keras masyarakat luas.

Tidak berapa lama setelah Budi Gunawan jadi TSK, tiba-tiba ada gerakan beramai-ramai dari kelompok-kelompok masyarakat tertentu  yang melaporkan para Komisoner KPK, Penyidik KPK dan para pendukung KPK ke Bareskrim Polri .

4 Komisioner KPK dipolisikan dan 2 dijadikan TSK dengan kasus-kasus yang sangat sepele. Akhirnya 2 komisioner KPK  tersebut dinonaktifkan.  Penyidik Novel Baswedan sempat diungkit-ungkit kasus lamanya, begitu juga dengan matan Wamenkum Denny Indrayana.  Yang lainnya seperti  media Tempo dan Komnas HAM juga nyaris dipolisikan paska Budi Gunawan jadi TSK.

Waktu itu diketahui yang melaporkan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto kalau tidak salah merupakan Simpatisan PDIP. Bahkan Sekjen PDIP sendiri juga melaporkan Abraham Samad untuk kasus yang lain (seingat saya begitu).

Oh ya ada satu lagi LSM yang ikut berkali-kali melaporkan para komisioner KPK. LSM itu GMBI yang kemarin sempat konflik dengan FPi di Bandung dan Bogor seminggu terakhir.

Nah sekarang yang terjadi dengan FPI itu mirip dengan yang terjadi pada KPK pada tahun 2015 lalu. Ada segolongan masyarakat yang berbondong-bondong mempolisikan Habib Rizieq dan Sekjen FPI Habib Novel.

Tentu saja saya tidak tahu siapa sebenarnya mereka-mereka yang telah mempolisikan Rizieq dan Novel. Kalau mendengar isu-isu yang sulit dipercaya katanya mereka simpatisan PDIP. 

Yang menarik kemudian ini yang terkait dengan LSM GMBI. Entah kenapa GMBI itu sangat perduli dengan Pelaporan Sukmawati atas Kasus Pelecehan Lambang Negara. Alhasil GMBI pun menyerang massa FPI ketika Habib Rizieq dimintai keterangannya di Polda Jabar.

Belakangan menjadi semakin menarik karena diketahui bahwa ternyata GMBI itu dibina oleh Kapolda Jabar sejak tahun 2009. Karena itulah FPI kemudian berdemo ke Mabes Polri dan meminta Kapolda Jabar dicopot dari jabatannya. FPI menuduh Kapolda Jabar telah melakukan pembiaran ketika ormas binaannya menyerang massa FPI di Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun