Mohon tunggu...
AngriPawenang
AngriPawenang Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Writer

Manga adalah medium seni paling luar biasa di alam semesta.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Claymore Manga Bak Buktikan Kebodohan Kaum Pria

24 Agustus 2023   17:03 Diperbarui: 24 Agustus 2023   17:09 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manga Claymore memang sudah terbit sejak beberapa tahun lalu. Namun namanya masih terus disebut banyak penggemar anime atau manga karena memiliki cerita yang kuat dan luar biasa berpengaruh.

Claymore adalah manga buatan Norihiro Yagi yang memiliki tema gelap, kejam dan fantasi yang luar biasa liar. Berlatar belakang di zaman abad pertengahan, Claymore memberikan kesan ngeri yang luar biasa unik. 

Manga yang mulai terbit di tahun 2001 tersebut berkisah tentang para pejuang wanita tanpa nama yang sering disebut warga sekitar sebagai Claymore. Sebutan itu didapatkan karena mereka selalu membawa pedang besar Claymore di punggungnya. 

Para Claymore ini bukanlah wanita petarung biasa, namun merupakan manusia campuran yang memiliki separuh gen Yoma. Yoma adalah monster pemakan manusia yang ada di dunia Claymore. 

Para pejuang Claymore ini hanya memiliki satu tugas yaitu memusnahkan para Yoma agar para manusia bisa hidup dengan tenang. Semua pejuang Claymore di dalam organisasi khusus adalah wanita yatim piatu yang dilatih khusus baru kemudian dibedah untuk diberikan separuh gen Yoma.

Dengam memiliki gen Yoma, para wanita ini bisa memiliki kekuatan super untuk memusnahkan para Yoma liar yang sering bersembunyi untuk memakan manusia secara brutal. Namun kekuatan super tersebut jelas memiliki risiko yang sangat besar.

Jika tak bisa dikendalikan, maka kekuatan Yoma di dalam para perempuan prajurit Claymore tersebut akan menguasai tubuh. Sehingga prajurit tersebut akan membangkitkan kekuatan asli Yoma di dalam dirinya hingga membuat dirinya bukan lagi seorang manusia namun sudah menjadi sepenuhnya Yoma yang haus akan darah dan daging manusia.

Shueisha/Norihiro Yagi
Shueisha/Norihiro Yagi

Jelas premis seluruh Claymore merupakan wanita adalah sebuah misteri yang cukup unik. Nyatanya, dalam dunia tersebut sudah pernah ada prajurit Claymore yang dibuat dari para laki-laki. 

Selama masa eksperimen pembuatan pasukan Claymore super, calon Claymore laki-laki akan dikirim ke bagian utara sedangkan perempuan dikirim dan dilatih di bagian selatan. Ternyata, para Claymore wanita jauh lebih stabil ketika disatukan dan berusaha mengendalikan kekuatan Yoma di dalam tubuh mereka.

Claymore wanita lebih paham kalau proses kebangkitan atau awakening kekuatan Yoma di dalam tubuh mereka akan berbahaya dan membuat jati diri mereka sebagai manusia hilang seutuhnya. Jauh berbeda dengan para Claymore pria, mereka akan dengan mudahnya menyerahkan dirinya untuk bisa menikmati kekuatan Yoma.

Tidak ada perlawanan berarti dari dalam batin para pria tersebut dalam hal mengontrol kekuatan Yoma. Para pria dengan senang hati akan berusaha untuk mencoba membuktikan dirinya siapa yang paling bisa membangkitkan kekuatan Yoma tanpa perlu kehilangan kesadaran sebagai manusia. 

Namun jelas, hasilnya sebagian besar atau bahkan hampir semua dari para pria yang dilatih sebagai Claymore tersebut akan selalu menjadi monster Yoma. Ditambah lagi, efek kebangkitan menjadi Yoma diduga memiliki kenikmatan bak klimaks hasrat seksual yang membuat mereka menjadi lebih senang untuk bisa menjajal terus kekuatan Yoma. Meski begitu belum ada klarifikasi resmi masalah perasaan seksual ini dari sang author langsung.

Shueisha/Norihiro Yagi
Shueisha/Norihiro Yagi

Kelakuan para pria yang gagal menjadi Claymore ini ternyata sudah bisa ditelisik secara ilmiah. Apa yang dilakukan para pria tersebut bak membuktikan kalau Male Idiot Theory benar adanya.

Male Idiot Theory merupakan landasan teori yang ditemukan oleh para ilmuwan dan hasilnya dipublikasikan melalui British Medical Journal. Sederhananya, Male Idiot Theoru membuktikan bahwa para pria pada padasarnya lebih bodoh dari wanita.

Menurut jurnal tersebut, para pria lebih sering mendapatkan luka hingga berujung kematian karena kebodohan mereka sendiri. Jelas secara bahasa, orang bodoh maka akan melakukan tindakan yang bodoh juga.

Para pria ini melakukan berbagai hal bodoh sampai membuat diri mereka meninggal diduga karena kepercayaan diri mereka sebagai seorang laki-laki dan rasa ingin untuk memamerkan kalau mereka pernah melakukan tindakan yang berisiko tinggi. Jurnal tersebut mengambil data dari Darwin Awards sebagai landasan penelitian mereka.

Darwin Award merupakan sebuah penghargaan untuk mereka yang terluka atau meninggal untuk hal-hal yang tidak perlu. Tindakan mereka memastikan kelangsungan hidup spesies manusia  dalam jangka panjang, dengan secara selektif membiarkan satu orang yang tidak terlalu bodoh untuk bertahan hidup.

88,7% pemenang Darwin Award nyatanya adalah para pria yang melakukan tindakan bodoh untuk alasan yang tidak masuk akal. Manga Claymore seakan menunjukkan kalau hasil penelitian tersebut benar adanya.

Para pria dengan santainya berusaha untuk menembus batas sampai akhirnya malah mati dibunuh karena membangkitkan kekuatan Yoma yang sangat berbahaya. Padahal, mereka sudah diberi aturan batasan agar bisa menggunakan kekuatan Yoma untuk kepentingan manusia lainnya.

Shueisha/Norihiro Yagi
Shueisha/Norihiro Yagi

(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun