Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Suara dari Langit

27 Agustus 2017   12:26 Diperbarui: 11 Juli 2018   16:43 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gedung-gedung megah yang menjulang tinggi seolah tak mau kalah dengan langit, cahaya merah jingga di ufuk barat, angin sepoi-sepoi, dan ditemani secangkir kopi, sungguh indahnya dunia ini. Hanya duduk diam sembari menyeruput kopi saja sudah sangat nikmat. Ada apa dengan dunia ini, kenapa semuanya begitu indah. Apakah ini surga?

Suara aneh terdengar.. Sabar,, apa itu?? Tunggu dulu, hahahh ternyata itu teriakan perut ku yang sedang berdemo menuntut haknya. Oke, buka Handphone.. Klik, makanan pun datang. Handphone berbunyi, rupanya ada SMS masuk "Broo,, posisii?? Ayo buruan ke club, anak-anak udah pada nungguin niih, kita party broooo". Oh my god, aku lupa kalo ada party. Oke, buka Handphone.. Klik, jib ajib aajib ajib aajib. Setelah puas mabuk-mabukan di party bareng temen-temen akupun pulang. Klik, sampai rumah. Aaahh bosen niih di rumah, buka Handphone.. Klik, wuuhh udah di Pulau Komodo. Aahhh bosen, komodonya lagi pada tidur. Klik, wuuuhh menara Eiffel. Yaaahh listrik mati, gak keren aaahhh. Klik, wuuuhhh patung Liberty. Yaahh, patungnya lagi duduk, pegel katanya. Klik, wuuuhh dimana niih? yaaaahhh balik lagi ke rumah, yaudah tidur aja.

Hobi ku adalah traveling, party, shoping, senang-senang, makan, intinya hobi ku membuat diriku bahagia karena moto hidup ku ialah kebahagiaan merupakan tujuan utama kehidupan.  Kenalin, aku "Hedone". Aku seorang yang sangat terkenal, tajir, tampan pokoknya sempurna. Nama fan club ku ialah "Hedonisme". Aku seorang yang sangat sombong dan tidak mau memikirkan orang lain, aku hanya memikirkan diriku dan kebahagiaan ku saja. Seperti yang aku katakan mengenai hobi ku di atas, aku sangat suka bersenang-senang dan berfoya-foya. Karena hidup ditengah kemajuan teknologi yang sangat tinggi aku merasa sangat dimanjakan. Semuanya serba instan dan hanya tinggal "Klik". Ketika aku lapar, ingin sesuatu, ingin liburan ke luar kota maupun ke luar negeri, semua itu hanya dengan sekali klik akan langsung terpenuhi. Bahkan saat ini jika ada orang yang malas belajar di sekolah, ia bisa sekolah secara online di rumahnya. Akan tetapi aku bukan termasuk orang seperti itu, tapi aku juga bukan seorang yang peduli dengan pendidikan. Hahahahah makanya aku tidak sekolah, karena menurut ku sekolah itu hanya membuang-buang waktu dan masa muda kita. Selain itu semua tadi, free sex dan makai narkoba juga merupakan gaya hidup ku. 

Menurut ku, dari semua hal yang menyenangkan di dunia ini, yang paling menyenangkan ialah itu tadi sex dan narkoba.  Bahkan gaya hidup ku yang inilah yang paling aku senangi bertahun-tahun ini. Kecanggihan teknologipun membuatnya sangat gampang untuk diperoleh. Sampai suatu hari, pintu hati ku terketuk. Yang awalnya tidak memikirkan orang lain, tiba-tiba aku berpikir alangkah kasihannya orang-orang yang tidak mampu membeli narkoba dan tidak merasakan bagaimana nikmatnya narkoba serta tidak menemukan tujuan hidup yang sesungguhnya yaitu kebahagiaan. Mulai dari situ, aku berinisiatif untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain dengan cara mengajak mereka party narkoba. Tibalah harinya aku membuat sebuah party narkoba di salah satu diskotik. Disana aku melihat ekspresi orang-orang yang sangat bahagia karena marasakan kenikmatan narkoba, akupun terharu dan meneteskan sedikit air mata dan aku bertekad untuk melestarikan kegiatan-kegiatan seperti ini agar semakin banyak orang-orang yang menemukan tujuan hidup yang sesungguhnya. Tak lama kemudian terdengar suara gaduh di luar, rupanya sedang terjadi penggerebekan dan tempat tersebut sudah dikepung oleh polisi. Akupun ditangkap dan dibawa kekantor polisi. Aku sempat berontak malam itu, mengapa aku ditangkap? Padahal aku telah memberikan kenikmatan bagi orang-orang banyak dan membantu mereka menemukan tujuan hidup yang sesungguhnya. Malam itu aku sangat ketakutan dan pikiran ku mulai kacau.

Akhirnya, setelah melalui proses persidangan yang sangat panjang aku di vonis hukuman mati oleh pengadilan. Setiap hari aku menangis, semakin hari semakin dekat hari eksekusi ku. Tibalah hari ekskusi ku, mata ku ditutup menggunakan kain hitam. Aku tidak tau mau dibawa kemana, yang pastinya bukan dibawa ketempat party narkoba. Tidak lama kemudian aku merasa diikat di sebuah tiang, yang ada di dalam pikiraan ku ialah aku sedang diikat di sebuah tiang di tengah lapangan dan dikelilingi oleh penembak jitu. Spontan aku langsung merontak-rontak di atas tiang tersebut, semakin lama aku semakin berontak dan berteriak sekuat-kuatnya. Tiba-tiba hujan turun dan terdengar suara dari langit, "naak, bangun naakk.. Sekolaah... Udah jam 7 niih". Looh, kok sekolah, kan aku gak sekolah, trus seperti suara ibu lagi. Ternyata itu bener suara ibu ku yang bangunin aku dengan nyiramin air ke wajah ku. Allhamdulillah yaa Allah untung hanya mimpi. Aku langsung memeluk ibu ku kemudian sujud syukur. Huuuff aku mengalami malam yang sangat panjang, malam yang menceritakan ku betapa ngerinya kehidupan Hedonis. Semenjak itu aku lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT. Akupun sadar bahwa kebahagiaan bukanlah satu-satunya tujuan hidup manusia. Pun ini memberikan ku pelajaran agar lebih cermat dan bijaksana memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Penting diingat bahwasanya hedonis merupakan salah satu gaya hidup yang dilaknat oleh Allah SWT seperti Firmannya dalam Q.S At-Takatsur (bermegah-megahan) yang mana dalam surat tersebut Allah memastikan bahwa manusia yang hidup berlebihan sampai lalai terhadap Allah SWT maka sesungguhnya ia akan melihat atau masuk kedalam neraka jahanam. karena seperti yang telah di ceritakan di atas gaya hidup hedonis dapat membuat manusia lalai dan jauh dari Allah dan mendekatkan manusia kepada setan yang terkutuk. Akan tetapi, Gaya hidup Hedonis mampu ditangani dengan kebikjaksanaan dan kedalaman spiritual. Dan terakhir yang tidak kalah penting juga, nama ku bukan "Hedone" akan tetapi "Entong". peace... Hahahahh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun