Mohon tunggu...
ANGRA PRIYA
ANGRA PRIYA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hobi Menonton Dan Review Film

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Prosecutor": Ketika Hukum dan Keadilan Bertabrakan dalam Drama Aksi Memukau

6 Januari 2025   16:49 Diperbarui: 6 Januari 2025   16:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinopsis

Seorang pemuda dijatuhi hukuman atas tuduhan perdagangan narkoba setelah mengaku bersalah karena tekanan pengacara pembelanya. Jaksa Fok, mantan polisi yang idealis, merasa ada kejanggalan dan memutuskan untuk menyelidiki kasus ini lebih dalam. Dalam upayanya mengungkap kebenaran, Fok menghadapi konspirasi besar yang tak hanya mengancam kariernya, tetapi juga hidupnya. Ketika hukum gagal, ia mengambil risiko besar demi menegakkan keadilan.

Spoiler Alert!

Artikel ini mengandung bocoran cerita utama dari The Prosecutor. Pastikan Anda menonton filmnya terlebih dahulu jika tak ingin kehilangan kejutan.

Review: Aksi Seru di Balik Ketegangan Ruang Sidang

Film The Prosecutor menyajikan perpaduan unik antara drama hukum dan aksi laga yang tidak biasa. Adegan perkelahiannya dirancang intens---mulai dari pertarungan di kereta bawah tanah hingga kejar-kejaran di gang sempit---dengan ritme yang memukau. Namun, narasi utamanya sedikit terasa klise, mengingatkan pada formula cerita-cerita serupa.

Donnie Yen, yang juga menyutradarai film ini, tampil solid sebagai Fok. Meski terkenal dengan kemampuan laga, aktingnya dalam adegan pengadilan terasa kuat, membuktikan bahwa ia juga bisa bersinar dalam genre drama. Sayangnya, beberapa adegan aksi terasa terlalu dominan, membuat pesan moral dan kritik terhadap sistem hukum kehilangan kekuatannya.

Antara Kritik dan Hiburan Popcorn

Di satu sisi, The Prosecutor mencoba mengeksplorasi isu keadilan dan kelemahan sistem hukum, termasuk korupsi birokrasi dan kesenjangan sosial. Namun, fokus pada adegan laga membuat beberapa elemen penting---seperti pengembangan karakter pendukung dan eksplorasi hukum---terasa dangkal.

Film ini juga menyinggung ketegangan sosial di Hong Kong, tetapi tidak sepenuhnya menggali potensi tema tersebut. Akhirnya, The Prosecutor lebih terasa sebagai hiburan popcorn ketimbang kritik sosial yang mendalam.

Kesimpulan

The Prosecutor menawarkan hiburan yang seru, terutama bagi penggemar aksi laga. Namun, bagi yang mengharapkan drama hukum penuh makna, film ini mungkin terasa kurang menggigit. Meski begitu, film ini tetap berhasil menyajikan kombinasi aksi dan ketegangan yang cukup memuaskan untuk mengisi waktu luang Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun