Mohon tunggu...
ANGRA PRIYA
ANGRA PRIYA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hobi Menonton Dan Review Film

Selanjutnya

Tutup

Film

"Heretic: Film Horor yang Guncang Iman dan Berani Tantang Keyakinan"

19 Desember 2024   17:02 Diperbarui: 19 Desember 2024   17:02 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinopsis

PERTANYAKAN SEMUANYA.

Dua misionaris muda, Sister Paxton dan Sister Barnes, mengetuk pintu yang salah. Mereka disambut oleh Tn. Reed, seorang pria manipulatif yang dengan segera menjebak mereka dalam permainan berbahaya. Di sebuah rumah dengan lorong-lorong gelap dan ruang bawah tanah menyeramkan, keimanan mereka diuji hingga batas terendah. Sebuah kisah tentang bagaimana keyakinan dapat dihadapkan pada kenyataan pahit, menantang apa yang selama ini dianggap sebagai kebenaran mutlak.

Review

Heretic bukan sekadar film horor biasa. Film ini adalah eksplorasi intelektual tentang keimanan, agama, dan keraguan. Disutradarai oleh Scott Beck dan Bryan Woods, film ini menyajikan kisah intens dengan dialog provokatif yang menelanjangi dogma agama. Hugh Grant mencuri perhatian dengan perannya sebagai Tn. Reed, seorang psikopat ateis yang menciptakan teror melalui argumen logis dan fakta, bukan jumpscare.

Film ini berani menyentuh tema kontroversial, mengangkat sisi gelap institusi agama, dan mempertanyakan validitas kitab suci. Ketegangan tidak hanya hadir dari atmosfer rumah yang suram, tetapi juga dari perdebatan filosofis yang mengoyak keimanan para karakter. Dengan sinematografi memukau oleh Chung-hoon Chung, Heretic berhasil menciptakan pengalaman yang menakutkan secara psikologis, bukan melalui teror supernatural, tetapi melalui ketakutan terhadap apa yang tidak bisa dijelaskan.

Spoiler Alert

Seiring film berjalan, Sister Paxton dan Sister Barnes menyadari bahwa keyakinan mereka bukan hanya diuji, tetapi dipermainkan. Tn. Reed menciptakan gereja palsu di ruang bawah tanah rumahnya, memaksa kedua gadis itu untuk mempertanyakan doktrin yang mereka pelajari sejak kecil. Dengan narasi yang mengguncang, Heretic menyimpulkan bahwa keimanan bukanlah sesuatu yang statis, melainkan perjalanan penuh konflik dan tantangan.

Akhir cerita meninggalkan kesan mendalam. Apa yang dimulai sebagai usaha untuk mempertahankan keyakinan berakhir dengan kebingungan, saat satu karakter menemukan keberanian untuk keluar dari bayang-bayang dogma, sementara yang lain tetap terjebak dalam kebohongan yang mematikan.

Heretic adalah film yang berani dan penuh lapisan. Dengan cerita yang mengaduk emosi, film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memicu diskusi panjang tentang agama, iman, dan apa arti percaya. Meski menimbulkan kontroversi, Heretic adalah tontonan wajib bagi penonton yang menyukai thriller dengan kedalaman intelektual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun