Mohon tunggu...
Angly M Sae
Angly M Sae Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Guru Biologi, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Pancasila. Pembina Literasi Sekolah dan Pembina OSIS. SDG Certified Leader.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan?

31 Januari 2023   16:56 Diperbarui: 31 Januari 2023   17:08 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain salah satu sudut Ibu Kota Nusantara di Kalimantan. Sumber: Instagram @urbanplus.id

Ibu Kota Negara Indonesia akan dipindahkan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang nantinya disebut dengan Ibu Kota Nusantara. Dengan demikian, Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia. Ada beberapa alasan mendasar kepindahan Ibu Kota Negara, yakni:

 

Posisi Kalimantan

Kalimantan dinilai sebagai titik tengah Indonesia. Hal ini menjadi salah satu faktor pindahnya Ibu Kota ke Kalimantan. Hal ini dilakukan dengan tujuan pemeretaan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Selain posisinya, Kalimantan dinilai memiliki lahan dan sumber daya yang cukup untuk pembangunan Ibu Kota Negara. 

Populasi Penduduk

Berdasarkan data dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada tahun 2015 menyebutkan, sebesar 56.56% penduduk Indonesia atau 150,18 juta jiwa terkonsentrasi di pulau Jawa. Sementara di pulau lainnya, persentase penduduk Indonesia kurang dari 10 persen. Kecuali pulau Sumatera, yakni sebesar 22.1% atau 58,45 juta jiwa. Dengan pindahnya Ibu Kota ke Kalimantan, diharapkan akan mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa, utamanya Jakarta. Paling tidak, ASN di lingkungan kementerian bersama keluarganya akan turut serta pindah ke Kalimantan sehingga mengurangi populasi penduduk di Jakarta.

Dominasi Perekonomian

Pemindahan ibu kota negara disebabkan karena kontribusi ekonomi pulau Jawa terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia atau Produk Domestik Bruto (PDB) sangat mendominasi. Sementara pulau lainnya jauh tertinggal. Oleh sebab itu, kontribusi ekonomi di pulau lain juga harus ditingkatkan. Dengan dipindahkannya Ibu Kota ke Kalimantan yang dianggap sebagai titik tengah Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan kontribusi daerah lain terhadap ekonomi nasional.

 

Ketersediaan Air Bersih

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2016, wilayah Jawa dan Bali mengalami krisis air yang cukup parah. Di daerah Jabodetabek dan Jawa Timur merupakan daerah dengan kondisi air yang paling buruk. Dan hanya terdapat sebagian kecil di pulau Jawa yang memiliki indikator hijau atau ketersediaan airnya masih cukup.

Konversi Lahan

Konversi lahan terbesar terjadi di Pulau Jawa, fakta ini tidak dapat dipungkiri. Beberapa tahun terakhir, Pulau Jawa mengalami konversi lahan terbesar dibandingkan dengan pulau lain di Indonesia. Sehingga diperkirakan akan berlanjut hingga beberapa tahun kedepannya. Proporsi konsumsi lahan terbangun di pulau Jawa mendominasi, bahkan mencapai lima kali lipat dari Kalimantan. Diprediksi, lahan terbangun di Jawa pada 2030 sebesar 42,79%. Sedangkan di Kalimantan sebesar 11,08% pada 2030.

Urbanisasi yang Tinggi

Selain itu, alasan kelima yang menjadi alasan pemindahan Ibu Kota adalah pertumbuhan urbanisasi yang sangat tinggi dengan konsentrasi penduduk terbesar dan berpusat di Jakarta. Urbanisasi ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya tentu faktor Jakarta sebagai Ibu Kota yang menyediakan lapangan kerja yang banyak dengan penghasilan yang tinggi (jika dilihat dari UMR-nya).  Selain faktor lapangan kerja, terdapat juga beberapa kampus berkelas di Jakarta yang cenderung menarik minat banyak orang dari daerah pergi ke Jakarta untuk masuk ke kampus idamannya. Dan tentunya beberapa faktor lainnya.

Faktor Bencana 

Faktor bencana menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan serius. Ancaman bahaya banjir, gempa bumi, dan tanah turun di Jakarta. Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia memikul beban yang begitu berat sehingga terjadi penurunan daya dukung lingkungan. Hal tersebut mengakibatkan beberapa bencana rawan terjadi, seperti rawan banjir yang kerap hadir saat musim penghujan, tanah turun, permukaan air laut naik, dan kualitas air sungai tercemar berat oleh limbah pabrik maupun limbah rumah tangga.

Beberapa alasan di atas menjadi dasar pindahnya Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan. Tentunya aka nada alasan-alasan lain jika dikaji dari berbagai disiplin ilmu dan perspektif.

REFERENSI

Aditya, R. (2022, 01 23). IKN adalah Singkatan untuk Ibu Kota Negara Baru Nusantara, Pengertian dan Fakta Uniknya. suara.com.

Mahyudin, H. (2022, 02 19). IKN Nusantara untuk Siapa? nasional.kompas.com.

Shaid, N. J. (2022, 02 11). 6 Alasan Ibu Kota Negara Pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Kompas.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun