Mohon tunggu...
Angly M Sae
Angly M Sae Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Guru Biologi, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Pancasila. Pembina Literasi Sekolah dan Pembina OSIS. SDG Certified Leader.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Potensi Ancaman terhadap Indonesia

26 Januari 2023   17:35 Diperbarui: 26 Januari 2023   17:37 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Indonesia. Sumber: Freepik/Canva

Indonesia adalah negara yang besar. Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan terus mengulangi pernyataannya bahwa Indonesia adalah negara yang besar. Faktanya demikian, Indonesia adalah negara yang besar.

Label Indonesia sebagai negara yang besar bukan disematkan tanpa alasan. Pada dasarnya, Indonesia adalah negara yang besar sebab memiliki keberagaman suku, agama, budaya, ragam bahasa serta kekayaan alam yang melimpah. Selain kekayaan-kekayaan tersebut, Indonesia juga negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau. Ribuan pulau di Indonesia disatukan atau dihubungkan oleh lautan (pemahaman terhadap konsep Nusantara), artinya lautan bukanlah pemisah antar pulau.

Kekayaan Indonesia menjadi kekuatan nasional sekaligus berpotensi menghadirkan ancaman bagi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Dari sisi ancaman, sebagaimana banyaknya kekayaan Indonesia, demikian juga banyaknya potensi ancaman yang mengintai Bangsa Indonesia.

Ancaman yang diperhadapkan dengan Indonesia sangatlah beragam. Ancaman dapat berupa ancaman fisik atau nonfisik, konvensional atau nonkonvensional, lokal atau global, militer atau nonmiliter dan lain sebagainya.

Belajar dari pengalaman Indonesia sebagai bangsa yang mandiri dalam memperjuangkan kemerdekaannya hingga saat ini, berbagai jenis ancaman telah dihadapi Indonesia. Ancaman di bidang ideologi, bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial, bidang budaya, serta bidang pertahanan dan keamanan.

 

Ancaman di Bidang Ideologi

Pada dasarnya, ancaman di bidang ideologi adalah ancaman yang tujuannya mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Segala usaha dilakukan untuk menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara. Dahulu, ada pemberontakan PKI dengan ideologi komunisnya, pemberontakan Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia yang bertujuan membentuk Negara Islam Indonesia (NII). Akan tetapi, ancaman-ancaman tersebut telah berhasil digagalkan.

 

Ancaman di Bidang Politik

Sejak dahulu, pemberontakan di bidang politik tujuan utamanya adalah untuk memisahkan diri dari Indonesia. Artinya, tujuannya adalah untuk memecah-belah bangsa Indonesia. Ada gerakan Republik Maluku Selatan yang ingin memisahkan diri dari NKRI, gerakan Andi Aziz yang bertujuan mempertahankan Negara Indonesia Timur, dan gerakan Permesta atau Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia. Sekali lagi, bangsa Indonesia berhasil mengatasi ancaman-ancaman ini.

Ancaman di Bidang Ekonomi

Ancaman ini lebih kepada ancaman yang sifatnya internal dan eksternal. Ancaman dari internal berupa inflasi yang cenderung tinggi, masalah pengangguran terus menerus menjadi momok bangsa, dan pemerataan infrastruktur yang dinilai belum merata di seluruh Indonesia. Di lain sisi, ancaman eksternal berupa ketergantungan Indonesia terhadap asing yang tercermin dari tingkat impor yang tinggi.

Ancaman di Bidang Sosial

Ancaman di bidang ini lebih kepada masalah yang masih terus dihadapi bangsa Indonesia. Diantaranya berupa masalah kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Ancaman di bidang ini sesungguhnya masih nyata dihadapi bangsa Indonesia.

Ancaman di Bidang Budaya

Pada dasarnya, ancaman di bidang budaya adalah sisi lain dari dari dampak positif globalisasi. Semakin mudah budaya luar masuk ke Indonesia ataupun semakin mudah diakses, maka ancaman terhadap budaya Indonesia menjadi nyata. Masuknya budaya luar yang tidak dimaknai dengan baik dan ditempatkan pada porsi yang tepat dapat mengaburkan budaya luhur bangsa. Contohnya saja nilai gotong royong yang perlahan tergantikan dengan sikap individualisme ataupun budaya Senyum Sapa Salam Sopan Santun tergantikan dengan fokus pada handphone masing-masing ketika berpapasan (bahkan dalam keluarga).

Ancaman di Bidang Pertahanan Keamanan

Ancaman di bidang pertahanan keamanan lebih condong kepada ancaman yang menggunakan kekuatan militer. Dampaknya adalah mengancam kedaulatan negara, keutuhan negara, dan keselamatan seluruh warga negara. Ancaman di bidang ini dapat berupa agresi militer, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase dan spionase, aksi terorisme, dll.

Dari sekian banyak ancaman yang telah terjadi, sementara terjadi, maupun yang akan terjadi adalah tanggung jawab segenap elemen negara (termasuk masyarakat) untuk mengatasi setiap ancaman. Ancaman yang timbul tidak hanya yang sifatnya berskala nasional, ada ancaman yang sifatnya lokal atau hanya berdampak pada daerah tertentu (walaupun pada dasarnya ancaman pada sebuah daerah adalah ancaman terhadap negara Indonesia secara keseluruhan).

Jika kita mengerucutkan pengamatan kita pada daerah tertentu, mari kita melihat ke daerah Labuan Bajo. Labuan Bajo adalah daerah yang digaungkan menjadi daerah pariwisata berskala internasional dengan kualitas super premium. Artinya, Labuan Bajo akan terbuka terhadap setiap pengunjung dari berbagai latar belakang budaya, suku, bahasa, dan berbagai keunikan lainnya. Jika demikian, apa saja ancaman yang kemungkinan besar akan dihadapi Labuan Bajo secara khusus dan Indonesia secara umum? Bagaimana mengatasinya?

 

REFERENSI

Kardiman, Y., Tuty, & S., A. (2016). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Wajib. Jakarta: Penerbit Erlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun