Jamur memiliki peran yang sangat krusial dalam siklus hidup organisme. Jamur memegang peran sebagai salah satu pengurai bahan organik yang telah mati. Peranannya sebagai pengurai kemudian menghasilkan nutrisi yang cukup di lingkungan. Salah satu hasil akhir dari penguraian jamur adalah nitrogen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Jamur diklasifikasikan dalam beberapa bagian (Biologi, Champbell, jilid 2):
1. Kitrid.
Dinding sel jamur kelas ini terbuat dari kitin dan memiliki spora berflagel yang disebut zoospora. Contohnya adalah jamur jenis Phytopthora infestans
2. Zigomisetes
Jamur ini terdapat pada buah dan roti. Jamur jenis ini mempercepat pembusukan --Pernah melihat buah-buahan yang membusuk? Nah, hal tersebut adalah salah satu contoh peranan dari jamur kelas Zigomisetes menjalankan fungsinya sebagai pengurai/dekomposer. Â Contohnya adalah Rhizopus stolonifer
3. Askomisetes
Askomisetes adalah kelas fungi kantong yang pada umumnya berbentuk mangkok. Askomisetes terbagi menjadi dua, yakni:
Multiseluler, contohnya Aspergillus niger
Uniseluler, contohnya Neurospora crassa
4. BasidiomisetesÂ
Basidiomisetes dianggap sebagai kelompok jamur yang unik karena kemampuan adaptasinya yang luar biasa terhadap kondisi lingkungan yang merugikan. Contohnya adalah jamur Amanita muscaria
5. Glomeromisetes (asosiasi mikoriza)
Glomeromycota atau glomeromisetes merupakan kelas jamur yang pada umumnya bersimbiosis dengan tanaman sehingga membentuk mikoriza arbuskula atau asosiasi mikoriza. Mikoriza merupakan bentuk jamur yang hidup dan bersimbiosis pada akar tanaman tingkat tinggi. Kira-kira apa fungsi mikoriza pada akar tanaman ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H