Salah satu gejala yang paling umum dari masuk angin adalah rasa tidak enak badan secara keseluruhan. Anda mungkin merasa lemas, lelah, atau lesu. Selain itu, nyeri otot dan sendi juga sering terjadi pada kasus masuk angin. Anda mungkin merasakan nyeri atau kaku pada bagian tubuh tertentu, seperti punggung, leher, atau bahu.
Gejala lain yang sering dikaitkan dengan masuk angin adalah demam ringan. Tubuh Anda mungkin mengalami peningkatan suhu, meskipun tidak selalu mencapai tingkat demam yang tinggi. Demam biasanya disertai dengan kedinginan atau menggigil.
Sakit kepala juga merupakan gejala yang umum terjadi pada masuk angin. Anda mungkin merasakan nyeri atau tekanan di area kepala, yang dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk berkonsentrasi atau melakukan kegiatan sehari-hari.
Selain itu, gejala pencernaan seperti mual, muntah, atau diare juga dapat terjadi pada masuk angin. Perut kembung atau perasaan tidak nyaman di area perut juga sering dilaporkan.
Penting untuk diingat bahwa tanda-tanda dan gejala ini mungkin tidak selalu menunjukkan masuk angin. Mereka juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis lainnya. Jika Anda mengalami gejala yang tidak membaik atau semakin parah, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang sesuai.
Mengetahui tanda-tanda dan gejala khas masuk angin adalah langkah pertama dalam mengatasi kondisi ini dengan efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketidaknyamanan dan mempercepat pemulihan.
Bagaimana membedakan masuk angin dengan infeksi pernapasan atas
Bagi banyak orang, gejala masuk angin dan infeksi pernapasan atas seringkali sulit untuk dibedakan. Keduanya dapat menyebabkan gejala yang mirip, seperti pilek, batuk, dan sakit tenggorokan. Namun, ada perbedaan penting antara keduanya yang dapat membantu Anda memahami kondisi kesehatan Anda dengan lebih baik.
Masuk angin, atau yang dikenal juga sebagai flu biasa, umumnya disebabkan oleh perubahan suhu yang tiba-tiba, kelelahan, atau paparan terhadap virus yang lebih ringan. Gejalanya mungkin termasuk demam ringan, hidung tersumbat, dan nyeri tubuh. Biasanya, masuk angin berlangsung hanya beberapa hari dan dapat diobati dengan istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi obat pereda gejala.
Di sisi lain, infeksi pernapasan atas, seperti flu atau pilek biasa, disebabkan oleh virus yang lebih kuat dan dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Gejalanya serupa dengan masuk angin, tetapi dapat lebih berat dan berlangsung lebih lama. Infeksi pernapasan atas dapat menyebabkan demam tinggi, batuk yang parah, serta mungkin timbulnya gejala lain seperti sakit kepala dan nyeri otot. Pengobatannya mungkin memerlukan perawatan medis dan obat yang diresepkan oleh dokter.
Untuk membedakan antara masuk angin dan infeksi pernapasan atas, penting untuk memperhatikan gejala yang Anda alami dan seberapa parahnya gejala tersebut. Jika Anda mengalami gejala yang lebih berat dan berkepanjangan, atau jika gejala Anda tidak membaik setelah beberapa hari, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat.
Selain itu, menghindari kontak dengan orang yang sakit, menjaga kebersihan diri, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui pola makan sehat dan olahraga dapat membantu mengurangi risiko terkena masuk angin atau infeksi pernapasan atas.