Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersilaÂ
Alunan lagu Yogyakarta dari KLA-Project membuat suasana malam di Yogyakarta menjadi begittu berkesan. Lebih-lebih ketika melihat banyak kaki lima yang menyajikan banyak tawaran kuliner yang bervariasi.Â
Sejenak aku berhenti, memilih salah satu kaki lima untuk bisa sejenak duduk  dan menikmati keramaian jalan-jalan di Yogyakarta di malam hari. Paduan antara kuliner dan suasana malam yang sangat sulit untuk diungkapkan.
Aku memilih-milih jajanan jalanan yang bisa aku nikmati sambil melihat pemandangan malam yang  ramah dan bersahabat. Tentu tidak lupa dengan secangkir kopi, minuman laki-laki yang tidak bisa dipisahkan dalam menemani malam.Â
Nah, saat memesan kopi ini aku melihat pembuat minuman kopi memasukkan arang ke dalam kopi. Wah, aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya, secangkir kopi dengan arang.
Ternyata aku yang ketinggalan informasi kalau tidak mau dibilang "katrok". Itu yang dinamakan Kopi Joss. Kopi Joss adalah minuman favorit di Yogyakarta. Kopi dicampur dengan arang yang sering juga dinamakan kopi arang, kalau  di Yogyakta terkenal dengan Kopi joss.Â
Teman-teman banyak yang bilang ini kopi yang luar biasa. Banyaklah ceritanya. Karena rasa penasaran, aku juga mencari informasi di internet.
Aku menjadi tertarik setelah tahu tentang Kopi Joss ini. Aku memesan secangkir, tentu sambil menyaksikan pembuatan Kopi Joss yang sangat unik. Karena tertariknya, sampai tidak sadar kalau kopinya sudah siap.Â
Waktunya menikmati kopi yang unik ini sambil melihat kendaraan lalu lalang yang julahnya kalah banyak dengan orang yang berjalan kaki.
Dengan demikian kita bisa menikmati rasa kopi yang khas dan membuat kita ingin mengulanginya. Tetapi kalau kita meminumnya dengan sekali dua kali teguk tentu kita akan kepanasan, dan rasa kopinya jadi hilang.