Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kebangkitan Bangsa Tidak Terlepas dari Teknologi

20 Mei 2016   21:10 Diperbarui: 21 Mei 2016   09:03 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Bangsa Indonesia. Ini ditandai dengan berdirinya Budi Utomo yang dianggap sebagai penggerak kebangkitan bangsa. Saat itu keadaan Indonesia memang belum merdeka sebagai sebuah bangsa. 

Kesadaran akan kemerdekaan menjadi motor penggerak anak-anak muda waktu itu, salah satunya dengan organisasi Budi Utomo. Tujuannya adalah bersama-sama membangkitkan kecintaan dan semangat untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Itu terjadi 88 tahun yang lalu.

Saat ini berbeda lagi. Bangsa Indonesia sudah merdeka, setidaknya merdeka dalam menentukan nasibnya sendiri. Kebangkitan bangsa bukan lagi masalah merebut kemerdekaan tetapi lebih pada mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Di tengah terpuruknya hampir semua sendi kehidupan bangsa, kita perlu kembali membangkitkan semangat untuk menjadikan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang besar. Cita-cita ini harus segera ditanamkan kepada semua rakyat Indonesia, terutama pada generasi muda. 

dpk.pri
dpk.pri
Memang ada beberapa pendapat bahwa saat ini untuk membangkitkan bangsa Indonesia dibutuhkan rasa cinta tanah air. Bahkan ditengarai bahwa cinta tanah air mengalami kemerosotan. Namun itu akan menimbulkan debat pendapat yang panjang lebar, yang tidak ada bisa lagi ditarik ujung pangkalnya. 

Mengenai cinta tanah air, saya sendiri berpendapat setiap orang akan mempunyai rasa cinta pada tanah airnya, khususnya tanah kelahiran, tanah leluhur dan kampung halamannya. Orang-orang yang sedang berada dari kampung halaman, sering merindukan kampung halamannya. Tentu kerinduan itu menghasilkan bayangan-bayangan hebat tentang kampung halamannya. 

Terlepas dari pembahasan cinta tanah air, persoalan utamanya adalah bagaimana membangkitkan bangsa ini dari keterpurukan serta membangun cita-cita untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar, bangsa yang dihormati di ranah internasional. Menurut Bapak Ilham Habibie, ada empat hal yang perlu dilakukan, yaitu:
(1) Investasi ke Human Capital
(2) Investasi ke Sains dan Teknologi
(3) Membina dan mendukung inovasi dan kewirausahaan
(4) Meminimalkan kemiskinan.

Pertama, selama ini kita selalu mendengar kata-kata human resource (sumber daya manusia) dalam banyak hal, terutama pada orasi-orasi yang dilakukan di banyak kesempatan. Namun Bapak Ilham Habibie lebih menekankan pada human capital. Human capital bukan hanya bicara tentang manusia sebagai pekerja, tetapi manusia sebagai bagian dari pengambil keputusan dalam meningkatkan kehidupan dirinya dan masyarakatnya. Human capital berkonsentrasi pada pendidikan dan pelatihan manusia untuk bisa bersama-sama mengambil perannya di dalam kemajuan.

Kedua, sains dan teknologi merupakan hal penting yang merubah kehidupan manusia. Siapa yang unggul dalam sains dan teknologi akan mempunyai peluang lebih besar untuk mengalami kemajuan. Bapak Ilham Habibie memberikan contoh saat ditemukannya mesin cetak. Keberadaan mesin cetak ini membuat ilmu pengetahuan yang awalnya sangat ekslusif menjadi lebih terjangkau. Sehingga sejarah mencatat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan di negara-negara Eropa menjadi lebih cepat.

Ketiga, Inovasi dan kewirausahaan merupakan pendorong kuat dalam kemajuan bangsa. Inovasi tanpa kewirausahaan akan bernama invensi, dan itu belum bisa berdampak apa-apa. Namun invensi yang berujung pada kewirausahaan akan menjadi inovasi yang berdampak luas. Era Industri Kreatif menjadi salaha satu pilar popular dalam menunjang ekonomi sebuah negara. 

Di dalam Industri kreatif, inovasi dan kewirausahaan menjadi hal utama untuk menghidupkan gerak ekonomi. Satu hal yang menarik bahwa 70% industri kreatif yang ada di Indonesia adalah kuliner, fashion dan kriya. Sedangkan kemajuan TIK yang saat ini tumbuh pesat di dunia, belum menjadi fokus perhatian dalam dunia industri kreatif di Indonesia.

Keempat, kemiskinan yang minimal akan melahirkan keamanan dan kenyamanan dalam masyarakat. Upaya-upaya untuk meminimalkan kemiskinan harus terus-menerus dilakukan oleh semua pihak. Pemerintah dan korporasi harus mendukung pendidikan dan pelatihan yang menjadi kata kunci penting untuk mengurai kemiskinan, serta mendukung berkembangan usaha-usaha di bidang industri kreatif yang menunjukkan tren yang semakin baik dari hari ke hari.

Tanggal 20 Mei ini, kita harus mulai melangkah secara nyata. Masing-masing manusia adalah mahluk yang unik, yang mempunyai keunikan tersendiri untuk melangkah maju. Setiap manusia Indonesia adalah berbeda. Justru perbedaan itu adalah sebuah tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kebangkitan bangsa Indonesia.

Ditulis oleh: Ki Suki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun