[caption caption="Jagung bakar di pantai Prigi"][/caption]Pantai Prigi merupakan sebuah pantai yang menjadi andalan wisata di kota Trenggalek. Selain terkenal keindahan pantainya yang terbentang luas, Pantai Prigi juga menyajikan keindahan bukit-bukit yang tersebar untuk menjadi pelengkap suasana alam yang luar biasa. Pantai Prigi juga terkenal sebagai pantai nelayan dengan penghasil ikan yang sangat besar. Hal ini terlihat dengan adanya tempat pelelangan ikan yang cukup besar di pantai ini. Kombinasi suasana alam dan pantai nelayan membuat Pantai Prigi menjadi ramai setiap harinya.
Di Pantai Prigi ini, aku menghabiskan akhir pekan kali ini. Ajakan Bayu untuk menikmati keindahan pantai ini di sore hari dan pagi hari tidak bisa aku tolak. Kami berangkat pagi-pagi dari Surabaya dan sampai tengah hari di pantai ini. Kami langsung menuju ke Hotel Prigi, tempat kami menginap. Bayu hanya memesan dua kamar untuk dia dan aku. Katanya sekali-sekali nraktir aku. Tumben-tumbennya anak ini begini baik hati.
Pertanyaan itu tidak lama terjawab. Tadi sore, sebelum maghrib kami berangkat jalan kaki dari hotel ke pantai Prigi. Benar juga! Pemandangan matahari terbenam di pantai Prigi membuat kami tidak mau sedetikpun kehilangan momen. Pancaran sinar matahari yang mulai turun membuat kami berdecak kagum. Di akhir sesi foto, Bayu sempat mengatakan bahwa dia untung besar mendapatkan foto yang bagus-bagus. Aku percaya itu.
Kini jarum jam menunjukkan angka 9. Aku masih asyik melihat kembali foto-foto tadi sore. TIba-tiba pintu kamarku diketuk orang. Aku beranjak membuka pintu. Ternyata Bayu berdiri dengan peralatan kamera lengkap dengan tripodnya.
"Man, ayuk kita mabil foto lagi ke pantai. Aku mau motret suasana malamnya." Ajak Bayu.
Aku setuju. Siapa tahu mendapatkan foto malam yang tidak kalah dengan foto sore tadi. Bayangan suasana lampu-lampu perahu nelayan membuat aku membayangkan hasil foto yang mungkin bisa aku dapatkan nanti. Aku segera bergegas mengambil kamera dan tripod. Kami berjalan ke pantai.
DI pantai kami langsung memilih tempat dan memasang kamera. Aku mengarahkan kamera ke lampu-lampu perahu nelayan dan suasana warung-warung yang mulai banyak tutup meski ada beberapa warung kopi yang masih buka. Kadang-kadang kuarahkan kamera ke arah pantai untuk menangkap ombak yang besar. Setelah mengambil beberapa foto, tiba-tiba mataku tertarik dengan sebuah cahaya kecil di pantai tidak jauh dari pinggir jalan. Sepertinya ada yang jualan di sana. Entah apa.Â
Aku mendekat. Ternyata seorang bapak menjual jagung bakar. Bapak itu melihatku dan tersenyum.Aku juga semakin mendkat. Aroma jagung bakar menggugah seleraku, Wah kebetulan sekali! Aku memesan dua jagung bakar, nanti satunya aku berikan Bayu. Tapi, entah kemana anak itu. Kok tiba-tiba saja menghilang. Pasti dia sudah mendapatkan tempat yang asyik dengan kameranya.
"Aden bukan orang sini ya?" tanya bapak itu sambil duduk tidak jauh dariku. Aku sendiri duduk di pinggiran pembatas jalan.
"Iya pak. Saya dari Surabaya."
"Aden jangan lama-lama di tepi pantai ini. Bahaya den." Kata bapak itu lagi.