"Apa? Kamu kesambet dimana Man? Aku belum keluar sama sekali. Tadi maunya ngajak kamu beli makanan. Eh, ternyata tadi kamu mengantarkan tiga buah jagung bakar ini. Ini masih sisa satu."Â
Bayu menunjukkan jagung bakarnya yang sisa satu. Hah! Aku jadi ingat tadi aku beli tiga buah jagung bakar, tetapi aku lupa tadi ditaruh dimana. Kok tiba-tiba sudah di tangan Bayu.
"Siapa yang mengantarkannya?" Aku berpikir tentu bapak itu yang mengantarkan. Siapa tahu. Tetapi apa iya, bapak itu tahu nomor kamar Bayu. Aku juga tidak pernah mengatakan untuk membalikan Bayu.Â
"Ya kamu sendiri. Gimana sih kamu ini Man?"
Hah!!! Apa artinya ini semua? Bagaimana aku bisa mengantarkan jagung bakar itu, sedangkan aku baru saja datang dari pantai. Aneh!Â
"Man, sebaiknya kamu sholat dulu nggih."
Benar juga pendapat Bayu. Aku bergegas kembali ke kamar. Semoga tidak ada apa-apa di balik keanehan ini.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H