Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fiksi Penggemar RTC] Legenda Samurai Tanpa Senjata

8 September 2015   18:18 Diperbarui: 8 September 2015   18:36 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ki Suki - No. 52

 

Kata "Samurai" menunjuk pada seorang jagoan pedang di Jepang, bahkan ada yang berpikir bahwa samurai itu pedang panjang yang banyak dipakai oleh jagoan-jagoan Jepang jaman dahulu. Jadi ada dua kata yang selalu berhubungan dengan samurai yaitu jagoan dan pedang. Dayat, seorang penggemar cerita samurai, bercerita di depan kelas saat ada event bercerita tentang budaya dari negara-negara yang ada di dunia. Cerita tentang sebuah jaman samurai sedang berjaya di Jepang. 

Salah seorang samurai yang terkenal adalah Musashi. Sosok yang digambarkan berperawakan besar, berpenampilan ala kadarnya, tidak terurus, liar dan menakutkan. Musashi adalah samurai yang tidak terkalahkan pada jamannya. Eits! Tunggu dulu. Musashi pernah dikalahkan oleh seorang samurai tidak terkenal. Samurai itu bernama Yakumo Mutsu. Hebatnya lagi Yakumo tidak menggunakan senjata karena dia berasal dari aliran Mutsu.

Samurai aliran Mutsu (Mutsu Enmei Ryu) ini merupakan samurai yang tidak menggunakan senjata dalam bertarung. Ini adalah keunikan tersendiri. Mereka menggunakan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa. Hal ini membuat samurai aliran Mutsu sangat sulit dikalahkan. 

Demikian juga Yakumo Mutsu, atau yang dipanggil dengan Yakumo. Yakumo tidak pernah menggunakan senjata dalam bertarung, namun pukulan dan tendangannya cukup untuk melumpuhkan musuh-musuhnya. Karena tidak menggunakan senjata atau pedang, seringkali Yakumo dianggap remeh oleh musuh-musuhnya. Mungkin ini juga yang membuat musuh-musuhnya dapat dikalahkan dengan mudah. Namun itu tidak berlaku bagi Musashi.

Dayat berhenti sejenak. Dia melihat semua teman sekelasnya masih anteng dan menyimak. Lalu dia meneruskan ceritanya 

Musashi dapat menerka kekuatan Yakumo saat pertama kali bertemu. Dia meminta untuk bisa bertarung dengan Yakumo, namun selalu saja Yakumo menolaknya. Akhirnya memang Yakumo tidak bisa lagi menolak permintaan Musashi untuk bertarung. Yakumo memilih tempat yang sepi agar tidak diketahui orang banyak. Bisa jadi karena dia memang rendah hati atau malah hati-hati. 

Benar juga. Pertarungan antara Musashi dan Yakumo benar-benar seru. Sebuah pertarungan antara dua jagoan pilih tanding. Musashi yang terkenal dengan kecepatan dan kekuatan ayunan pedangnya melawan Yakumo yang sangat cepat mengelak, menangkis bahkan menyerang dengan gerakan-gerakan yang sulit diterka. Saat Musashi mengeluarkan jurus terhebatnya yaitu ayunan vertikal yang sangat cepat dan kuat, Yakumo justru maju dan menahan pedang dengan pisau di pinggangnya. Lalu Yakumo memukul dada Musashi berkali-kali dengan pukulan Mustuuna. Ini mengakibatkan Musashi roboh dan menyatakan kalah. Sayang bagi Yakumo, ini bukan kemenangan baginya, karena dalam pertarungan ini dia terpaksa mengeluarkan pisaunya. Ini bertentangan dengan aliran Mutsu.

Kembali Dayat berhenti. Tanpa sengaja dia menendang kursi yang ada di sebelahnya. Wah ternyata Dayat benar-benar menjiwai dalam bercerita. Untung saja dia tidak menendang salah seorang temannya atau Pak Herman yang dari tadi diam. Lalu kali ini pak Herman menutup cerita Dayat. 

Legenda aliran Mutsu merupakan sebuah legenda samurai yang bertarung tanpa senjata, namun kekuatannya sama menakutkan dengan samurai dengan pedang katana. Aliran Mutsu merupakan bukti bahwa kekuatan terbesar itu tidak terletak pada senjata, tetapi pada diri manusia itu sendiri.

 

*) Karya ini orisinil dan belum pernah dipublikasikan
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=QxoT5u7oz54

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun