Watulimo adalah sebuah daerah di atas pegunungan di sebelah selatan Trenggalek. Di daerah ini, kami sekeluarga menghabiskan waktu ramadhan sampai lebaran yang sebentar lagi tiba. Kami akan tinggal beberapa hari di tempat yang tepat berada di bawah puncak gunung Kambe.
Saat kami sampai di sini, kami disambut oleh udara dingin pegunungan. Suasana yang sunyi karena tahun ini saudara-saudara kami akan sampai setalah lebaran. Jadi kami yang menjadi penghuni pertama di rumah besar kami yang bernuansa Jawa. Rumah besar yang menjadi tempat berkumpul keluarga besar kami setiap tahunnya.
Â
Kami hanya menyediakan bahan ikan saja. Bahan-bahan yang lain bisa kami dapatkan dari kebun yang ada di sekitar rumah. Ada sayur-mayur, tomat, lombok dan bebarapa bumbu dapur yang bisa kami petik. Semuanya segar karena bisa langsung didapatkan dari alam. Seperti kemping saja.
Di Watulimo, kami juga menemukan kembali suasana Ramadhan seperti yang dulu. Di sini masih ada patrol saat sahur. Di sini kami bisa mendengarkan suara bacaan dari masjid yang letaknya cukup jauh dari rumah bahkan dari bukit ini. Kami juga menemukan kembali kebersamaan antara anak-anak yang bergembira bersama langgam hutan pinus dan bebatuan. Kami menemukan gairah kebersamaan dalam dinginnya hembusan angin gunung.
Lebih dekat dengan alam membuat kami merasa sejuk, segar dan nyaman. Kami jauh dari hiruk-pikuk kota yang melelahkan. Kami merasa ini saatnya mengambalikan gairah dan kreativitas dengan melemaskan kembali semua ketegangan. Alam selalu mengajari kami untuk hidup lebih baik.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H