[caption id="attachment_289364" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana kota Sumenep yang tidak terlalu ramai"][/caption] Menginjakkan kaki di Sumenep, kota di ujung timur pulau Madura, merupakan hal yang membanggakan. Sebagai orang yang masih berdarah Madura namun tidak pernah tinggal di Madura, aku masih merasakan kebahagiaan tersendiri saat menginjakkan kaki di pulau Madura, terutama di kota yang terkenal sebagai kota keraton Madura. Kota Sumenep memang terkenal karena keberadaan Keraton dimana Arya Wiraraja pernah berkuasa, bahkan menjadi satu tokoh kunci berdirinya Kerajaan Majapahit. Kebetulan ada seorang teman yang menawarkan untuk menikmati makanan khas Sumenep yang mempunyi rasa yang spesial, yaitu "Kaldu". Ya! Kaldu adalah salah satu makanan khas Madura. Makanan ini nama umumnya adalah "Soto Kikil", namun orang Madura lebih sering menyebutnya dengan Kaldu. Salah satu perbedaan soto kikil yang ada di Madura adalah kacang hijau. Tambahan kacang hijau dalam racikan bumbu soto kikil akan memperkuat rasa dagingnya. Sebagai pecinta kuliner, tidak mungkin aku menolak ajakan makan seperti ini. Kami berangkat menuju ke tempat penjual soto kikil. Letaknya tidak jauh dari pusat kota Sumenep. Namun bagi yang mau pergi ke lokasi soto kikil ini disarankan untuk mengajak orang Sumenep agar tidak tersesat. Maklum, lokasinya masih masuk gang kecil dari jalan raya dengan papan nama yang kecil dan seadanya. Gang masuknya termasuk kecil dan hanya bisa dilewati pejalan kaki. Jadi bagi yang membawa mobil, silahkan mencari tempat parkir di pinggir jalan. Tidak perlu khawatir, karena jalanan di sini termasuk sepi. [caption id="attachment_289390" align="aligncenter" width="600" caption="Papan nama seadanya yang berada di pinggir jalan"]
[/caption] [caption id="attachment_289391" align="aligncenter" width="600" caption="Kami masuk ke dalam gang kecil yang hanya bisa untuk pejalan kaki menuju warung penjual soto kikil"]
[/caption] Warung penjual soto kikil ini hampir berupa rumah biasa dan tidak mudah dikenali sebagai sebuah warung dari luar. Namun begitu masuk, kami baru merasakan suasana warung dengan aroma soto kikil yang kental. Tidak perlu waktu yang terlalu lama untuk merasa lapar dan muncul keinginan untuk segera menikmati sensasi soto kikil yang disebut dengan "kaldu" ini. Karena salah seorang teman kami adalah pelanggan tetap di warung ini, maka kami bisa masuk ke dapur tempat memasak. Dari sini aroma soto kikil sangat terasa. Belum lagi dapurnya termasuk bersih. Bahkan kami bisa memilih menu tambahan sesuai selera kami. [caption id="attachment_289393" align="aligncenter" width="600" caption="Suasanan dapur warung soto kikil dengan berbagai pilihan menu. Penjualnya juga cukup ramah dalam melayani pembeli yang kadang rewel dengan menu."]
[/caption] Aku memilih menu standar saja, karena ingin kembali merasakan rasa khas "kaldu" ala Madura ini. Teman-teman memilih sesuai selera mereka. Ada yang tidak memakai kacang hijau sebagai pelengkapnya. Namun bagiku, adanya kacang hijau ini adalah menu wajib untuk merasakan rasa nikmat yang khas. Campuran kuah soto kikil dan kacang hijau benar-benar menguatkan rasa kikil itu sendiri. [caption id="attachment_289394" align="aligncenter" width="600" caption="Soto kikil "]
[/caption] Bagi pecinta kuliner yang datang ke Madura, khususnya di Sumenep, menikmati soto kikil adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Rasa segar kuah soto, kikil yang kenyal dan empuk, kacang hijau yang menambah aroma menjanjikan sebuah rasa yang berbeda. Nikmati dan rasakan bedanya. [caption id="attachment_289395" align="aligncenter" width="600" caption="Kami benar-benar menikmati soto kikil yang membuat kami kenyang, puas dan merasakan sensasinya bahkan sampai beberapa jam setelahnya."]
[/caption] ----------- Ditulis oleh: Ki Suki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Foodie Selengkapnya