Dan benar, perpisahan itu terjadi tiga tahun yang lalu. Setelah aku kembali ke tanah air, aku masih sering berhubungan dengannya lewat surat. Aku tahu persis perjalanan karir dari Nana-chan, karena dia selalu menceritakannya lewat surat-suratnya. Bahkan dia bercerita bahwa dia akan menikah dengan seseorang. Itu membuatku terpukul, tetapi aku sadar bahwa kami memang tidak pernah menyatakan saling mencintai.
Hari ini, kebetulan aku sedang berada di Hiroshima selama seminggu untuk sebuah acara. Nana-chan mengajak untuk bertemu di kedai Okonomiyaki tempat kami sering bersama. Di sini tempatnya.
Sudah hampir satu jam aku duduk di kedai itu. Okonomiyaki yang aku pesan juga sudah habis. Namun aku tidak melihat sosok Nana-chan. Kemanakah dia? Apakah dia lupa dengan janjinya? Atau dia ada halangan? Berjuta pertanyaan berkecamuk dalam pikiranku. Ah! Lebih baik aku pesan satu lagi. Bila memang Nana-chan tidak datang, aku akan kembali ke hotel. Aku segera menekan tombol untuk memesan okonomiyaki.
Tak lama kemudian. Seorang pelayan datang.
"Pesan lagi tuan?"
Hah! Suara itu..... Nana-chan!
"Nana-chan!" Teriakku tak bisa mengendalikan kegembiraanku.
"Donny-san masih ingat sekali denganku."
Ya! Pasti aku ingat dengan suara rendah itu. Suara yang selalu membayangiku. Nana-chan memberi isyarat tangan yang tidak aku mengerti. Tiba-tiba datang teman-teman Nana-chan yang aku kenal. Mereka adalah satu kelompok band. Belum lagi aku sempat menyapa mereka satu-persatu, mereka sudah memainkan musik. Lalu Nana-chan menyanyi. Nagai Aida. Sebuah lagu dari Kiroro yang artinya lama tidak bertemu.
"Donny-san, happy valentine."
Begitu kalimat Nana-chan setelah lagu Nagai Aida selesai dinyanyikan. Mereka bertepuk tangan. Tidak sengaja aku juga bertepuk tangan.