Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil menciptakan plester berbasis hidrogel dengan kandungan ekstrak Chlorella vulgaris yang mampu membantu proses penyembuhan luka diabetes. Produk ini bermerek Hydroplast.
Mahasiswa tersebut adalah Atika Restiany (FPIK), Anggriana Nurhastari (FPIK), M. Hilmy H. (Vokasi), Moch. Febry Pradana (FPIK) dan Nur Khasanah (FMIPA) di bawah bimbingan ibu Tian Nur Ma’rifat, S.T.P., M.Sc. Inovasi Hydroplast mendapatkan pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) tahun 2022.
Atika Restiany sebagai ketua menjelaskan bahwa Hydroplast berbeda dengan plester pada umumnya. Kandungan dari ekstrak Chlorella vulgaris diketahui mampu mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetik.
“Chlorella vulgaris dipilih menjadi bahan utama dikarenakan senyawa aktif yang terkandung dalam mikroalga ini sangat banyak dan menurut penelitian mampu mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetik, dimana luka yang terjadi pada penderita diabetes ini sulit sembuh dan berpotensi untuk amputasi” terangnya.
Bahan utama Hydroplast memiliki kandungan tertentu seperti terpen sebagai anti-inflamasi. Kemudian kandungan protein, yang dapat berkontribusi pada penyembuhan luka melalui stimulasi fibroblas yang membantu dalam penyembuhan ulkus diabetik.
“Chlorella vulgaris memiliki kandungan terpen sebagai anti-inflamasi, anti-jamur dan anti-mikroba. Kemudian kandungan protein, seperti keratin, sericin, kolagenase, dan lektin yang dapat berkontribusi pada penyembuhan luka melalui pembentukan jaringan granulasi, migrasi keratinosit, dan stimulasi fibroblas sehingga membantu dalam proses penyembuhan luka” ujarnya
Hydroplast diciptakan dalam 1 ukuran yakni delapan kali lima dan dalam satu kemasan primer atau sachet terdiri dari 2 plester hidrogel. Hydroplast dapat dibeli secara ecer atau box yang berisi 10 sachet. Hydroplast dipasarkan dengan harga Rp 20.000 per sachet.
Edukasi kepada masyarakat dilakukan untuk menyisir target pasar Hydroplast. Dokumentasi diatas merupakan salah satu campaign yang dilaksanakan di Kelurahan Bunulrejo Malang. Target pasar yang berfokus pada pengidap diabetes mellitus membuat kami bergerak untuk melaksanakan penyuluhan bagaimana mengenali luka ulkus diabetek yang riskan terhadap terjadinya amputasi